Halloween menjadi momen di mana orang-orang bebas mengekspresikan diri mereka melalui busana dan makeup. Meski begitu, temanya tetap perlu diperhatikan agar tidak menyinggung atau dianggap kelewat batas. Salah satu kostum yang disarankan dihindari adalah perawat. Spanyol bahkan telah melarang pemakaiannya di Halloween 2023.
Dewan Keperawatan Umum Spanyo resmi melarang profesi perawat sebagai kostum Halloween. Seragam tenaga kesehatan tersebut memang sering kali dipilih wanita sebagai tema pesta kostum, tak jarang dibuat dengan versi yang seksi atau seram. Dianggap bisa merusak persepsi publik terhadap pekerjaan itu, dewan meminta agar publik tidak menerapkannya.
Dewan yang menaungi lebih dari 330 ribu perawat pria dan wanita di Spanyol tersebut menyebut jika seragam perawat juga mengganggu imej wanita. Sering ditampilkan dengan potongan mini dan gaya yang provokatif, kostum perawat dianggap menseksualisasi sekaligus membuat wanita terlihat 'remeh dan dangkal'. Menurut mereka, 'cosplay' seperti itu juga tidak cocok dengan zaman yang sudah modern dan egaliter.
"Banyak orang bersiap untuk merayakan hari Halloween dan All Saints', dewan keperawatan umum menyayangkan proliferasi kostum yang memiliki konotasi menyinggung dan merendahkan profesi,"
"Misalnya, kostum perawat yang sangat pendek dan seksi. Baju yang tidak mirip dengan seragam aslinya. Ada juga baju yang bermandikan darah, pembunuh, dan orang mati yang hidup, itu semua tipikal dalam selebrasi ini yang sudah mengakar di negara kita, terutama anak-anak dan orang muda," kata presiden dewan Florentino Perez Raya dilansir The Guardian.
Mereka pun meminta agar toko-toko kostum berhenti menjual baju-baju yang berkaitan dengan hidup dan mati untuk profesi yang tugas utamanya adalah membantu menyembuhkan orang. Orang tua juga diharapkan dapat mengawasi anak-anak mereka di Halloween 2023 untuk memilih tema yang tepat.
"Para perawat wanita dan pria tidak seharusnya menanggung gelombang kostum 'perawat seksi', 'perawat pembunuh', atau 'perawat zombie' karena itu bisa membingungkan dan menyinggung perasaan mereka,"
"Busana itu bisa merusak citra publik terhadap sebuah profesi yang dedikasinya tidak menuntut kualifikasi akademis dan universitas terkemuka tapi juga diakui sebagai benteng dari kualitas layanan kesehatan," jelas Florentino.
(ami/ami)