×
Ad

Baby Blues, Gangguan Suasana Hati pada Ibu Usai Melahirkan

Saniyyah - wolipop
Rabu, 13 Sep 2023 06:30 WIB
Ilustrasi baby blues. aaFoto: iStockphoto
Jakarta -

Baby blues adalah gangguan suasana hati yang terjadi pada ibu setelah melahirkan. Biasanya baby blues rentan terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan anak pertama. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan gejala ini juga dialami oleh ibu yang pernah melahirkan sebelumnya.

Gejala baby blues tidak dapat dianggap sepele, lantaran bisa menimbulkan dampak negatif bagi ibu maupun bayi. Lantas, apa sebenarnya baby blues itu? Bagaimana penyebab, gejala, dan cara mengatasinya?

Apa Itu Baby Blues?

Melansir dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, baby blues syndrom menurut Andini Dwi Arumsari, Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya adalah suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan. Baby blues sering muncul dalam minggu pertama setelah persalinan dan berkelanjutan dalam rentang 14 hari sejak persalinan.


Lebih lanjut, Andini menjelaskan, seorang ibu yang terkena baby blues akan mengalami rasa cemas tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, menjadi sensitif, sulit tidur, takut menyentuh anak, dan lain sebagainya.

Baby blues umumnya bersifat sementara. Namun, jika kondisi ibu tidak kunjung membaik setelah 2 minggu, maka hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Penyebab Baby Blues

Penyebab baby blues syndrom sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, dikutip dari sebuah situs rumah sakit swasta, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya baby blues, yaitu:

1. Sulit Beradaptasi

Penyebab pertama sekaligus paling umum terjadinya baby blues adalah kesulitan beradaptasi. Seorang wanita sesudah menjadi ibu tentu memiliki tanggung jawab besar yang harus diemban. Sebab itu, tak jarang ibu akan merasa kelelahan mengurus kebutuhan sang bayi sendirian. Terlebih, jika sang ibu baru saja melahirkan anak pertama.

2. Perubahan Hormon

Seorang wanita akan mengalami perubahan hormon yang cukup drastis setelah melahirkan. Hormon progesterone dan estrogen dalam tubuh akan menurun drastis pada fase ini. Hal ini lantas memicu timbulnya perasaan lelah, tertekan, dan perubahan suasana hati.

3. Kurang Istirahat

Bayi yang baru lahir sering memiliki siklus tidur yang masih belum teratur. Tak jarang, bayi akan sering menangis di malam hari. Kondisi ini secara langsung akan mengganggu sekaligus mengurangi jam tidur ibu sehingga rentan memicu gejala baby blues.

4. Memiliki Riwayat Gangguan Mental

Seorang ibu dengan riwayat gangguan mental sebelumnya lebih berisiko mengalami baby blues syndrom. Terlebih jika riwayat gangguan mental tersebut seperti bipolar atau gangguan kecemasan, bahkan depresi.

Gejala Baby Blues

Umumnya, gejala yang muncul pada ibu yang terkena baby blues syndrome adalah sebagai berikut.

  • Menjadi mudah marah atau tersinggung
  • Mudah merasa lelah
  • Merasa terbebani dalam mengurus bayi
  • Menangis tanpa alasan yang jelas
  • Gelisah yang berujung sulit berkonsentrasi
  • Cemas berlebih terhadap kondisi bayi
  • Mengalami perubahan suasana hati atau mood swings
  • Nafsu makan menurun
  • Sulit tidur.

Cara Mengatasi Baby Blues

Baby Blues umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah 14 hari. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa diatasi sedikit-sedikit. Berikut caranya:

1. Minta Bantuan Keluarga

Menjadi orang tua pada fase awal memang tidaklah mudah. Untuk itu, jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga dalam mengurus bayi, seperti orang tua, mertua, saudara, dan juga pasangan. Bila perlu, tanyakan kepada mereka bagaimana cara mengurus bayi dengan benar jika terdapat beberapa hal yang sekiranya ragu untuk dilakukan. Alternatif lain adalah mempekerjakan seorang baby sitter.

2. Tidur yang Cukup

Tidur yang tidak cukup rentan menyebabkan perubahan suasana hati. Oleh karena itu, pastikan kebutuhan tidur terpenuhi dengan baik. Jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk menjaga bayi saat ia terbangun tengah malam.

3. Makan Makanan Bernutrisi

Makanan juga bisa mengontrol mood atau suasana hati. Hindari makan makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti sirup, roti, dan kue kering kemasan yang diduga dapat memperparah mood swing.

Cobalah untuk makan camilan sehat, seperti buah-buahan, madu, es krim rendah gula, smoothies untuk menjaga kebutuhan nutrisi ibu. Makanan seperti ini dapat membantu memperbaiki mood swing Anda.

4. Olahraga Rutin

Olahraga rutin sangat dibutuhkan untuk mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang ibu rasakan. Ini juga dapat membantu memperbaiki mood dan kualitas tidur. Olahraga rutin juga dapat menyegarkan tubuh setelah melakukan aktivitas yang melelahkan baik secara fisik maupun mental.

5. Luangkan quality time bersama pasangan

Meskipun ibu dan pasangan sama-sama sibuk mengurus bayi, tidak ada salahnya untuk sesekali melakukan quality time bersama pasangan. Misalnya, menonton film bersama, berolahraga bersama, jalan-jalan, atau sekadar makan di restoran atau tempat makan favorit.

Gunakan quality time, pasangan ini untuk menceritakan kondisi saat ini pada buah hatinya. Dengan ini, diharapkan ibu dan pasangan dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi gejala baby blues yang Anda alami.

6. Melakukan hobi atau aktivitas yang disukai

Melakukan hobi atau aktivitas yang Anda sukai sangat bermanfaat untuk mengatasi gejala baby blues. Anda bisa memasak makanan kesukaan, melukis, berolahraga ringan, atau bahkan pergi ke salon untuk mempercantik diri. Dengan demikian, pikiran ibu dapat menjadi segar kembali.

Itulah informasi seputar baby blues meliputi pengertian, penyebab, gejala beserta cara mengatasinya yang bisa dilakukan. Namun, jika kondisi tak kunjung membaik, segera konsultasikan kepada psikolog maupun psikiater.



Simak Video "Video Pesan Menkes ke Anak Muda agar Mental Sehat: Jangan Terlalu Ambisius"

(row/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork