Kisah Pahit Influencer, Suaminya yang Pendeta Ketahuan Selingkuh Tengah Malam

Jen Hatmaker, seorang penulis buku laris dan influencer Kristen, membagikan kisah mengejutkan tentang runtuhnya rumah tangganya setelah 26 tahun pernikahan. Suaminya yang pendeta ketahuan berselingkuh di tengah malam.

Dalam memoar barunya berjudul Awake, Hatmaker menceritakan bagaimana pada tahun 2020, sekitar pukul 02.30 dini hari, ia mendengar suaminya, Brandon Hatmaker, berbisik di telepon dengan wanita lain.

"Saya hanya tidak bisa berhenti mencintaimu," ujar Brandon lirih dalam keadaan mabuk, seperti ditulis Hatmaker.

Momen itu, menurutnya, menjadi titik akhir dari kehidupan yang ia kenal. Jen memiliki kehidupan yang tampak begitu positif dari luar.

Ia dan mantan suaminya itu rajin berdakwah hingga membangun gereja Austin New Church di Texas pada 2008. Mereka dikenal sebagai pasangan Kristen progresif yang mendukung kesetaraan, termasuk pernikahan sesama jenis, bahkan sempat memiliki acara renovasi rumah di HGTV berjudul My Big Family Renovation.

Namun di balik citra itu, Jen merasakan adanya masalah dalam pernikahan mereka. Dalam bukunya, ia mengungkap bahwa mereka bahkan tidak berhubungan intim selama dua tahun.

"Semua tanda peringatan sebenarnya sudah ada, tapi saya tidak mau menghadapinya. Ponselnya tidak pernah lepas dari tangan, ada banyak ketidakhadiran yang tidak bisa dijelaskan," ungkap Jen.

Setelah bukti perselingkuhan terbongkar, Jen segera mengusir suaminya dari rumah. Brandon pun tidak berusaha memperbaiki keadaan.

"Ia dengan jelas mengatakan kepada saya bahwa untuk berusaha memperbaiki hubungan dibutuhkan perasaan tertentu, dan perasaan itu sudah tidak ada lagi," tulis Hatmaker.

Perpisahan itu membuatnya jatuh ke dalam depresi dan kecemasan, apalagi ia harus membesarkan lima anak sendirian di tengah pandemi. Situasi semakin berat karena keluarganya juga dilanda kekacauan finansial akibat gaya hidup suaminya bersama selingkuhan.

Tidak hanya berpisah dengan suaminya, Jen juga merasa perlu menjauh dari gereja yang dulu ia dirikan.

"Lingkungan gereja terlalu memicu trauma bagi saya. Saya harus menanggung beban kekecewaan, kesedihan, bahkan rasa kasihan dari orang lain. Itu terlalu berat," ujarnya.

Kini, Jen memilih membangun kembali hidupnya di luar ruang keagamaan tradisional. Meski sempat merasa tidak akan pernah bahagia lagi, Jen kini menemukan kebebasan baru. Ia menikmati perannya sebagai nenek setelah menyambut cucu pertamanya pada Agustus lalu. Selain itu, ia juga menjalin hubungan jarak jauh dengan penulis Tyler Merritt.

"Saya sekarang yang memegang kendali. Saya tidak akan pernah menyerahkan hidup saya pada orang lain lagi," tegasnya.