×
Ad

Undang Orang Asing ke Acara Pernikahan Jadi Tren, untuk Tutup Biaya Pesta

Rahmi Anjani - wolipop
Kamis, 14 Agu 2025 09:04 WIB
Foto: Getty Images/Jamie Grill
Jakarta -

Banyak pasangan ingin menjadikan acara pernikahan mereka intim dan penuh privasi. Beberapa pengantin bahkan hanya mengundang orang-orang mereka kenal sangat dekat agar momen terasa lebih khidmat. Namun laporan terbaru menunjukkan pergeseran tren yang mengejutkan di mana momen sakral tersebut bisa diperjualbelikan.

Mengundang orang asing di pernikahan mulai jadi tren di Eropa. Dilansir Oddity Central, hal tersebut pertama kali diinisiasi oleh Katia Lekarski. Ide menjual kursi resepsi perkawinan berawal dari anaknya yang mempertanyakan mengapa mereka tidak mengundang lebih banyak orang saat menggelar pesta.

Ketika itu, Katia menyadari bahwa ada sebagian orang yang jarang diundang ke pernikahan. Wanita itu pun terpikir untuk menyediakan jasa tersebut dengan menjual tiket untuk orang-orang datang ke resepsinya. Selain untuk mempersilahkan mereka ikut merayakan hari bahagia, Katia juga butuh uangnya untuk menutup biaya.


Tak hanya Katia, pengantin lain yang mau mengundang menjual kursi di pernikahan mereka untuk orang asing adalah Jennifer dan suaminya, Paulo. Meski sudah bersiap untuk menjamu 100 orang di Paris, tetapi mereka berpikir mengundang beberapa orang lagi agar lebih ramai.

"Aku pikir: 'Wah, itu luar biasa', mengundang orang-orang yang tidak kita kenal di pernikahan kita.. Ini bukan hanya tentang uang, yang sangat kecil dalam hal biaya pernikahan secara keseluruhan, meskipun itu akan sedikit membantu dalam hal biaya seperti dekorasi dan gaun. Itu juga karena kami pikir itu bisa menyenangkan dan kami ekstrovert dan terbuka untuk berbagi," kata Jennifer.

Bagi para 'penonton' sendiri menghadiri pernikahan orang bisa jadi pengalaman baru. "Aku pikir menjual tiket pernikahan kepada orang asing terdengar menarik," ujar Laurène, yang membayar untuk menghadiri pernikahan beberapa orang asing, kepada The Guardian.

"Aku tidak punya keluarga besar, jadi aku tidak bisa menghadiri banyak pernikahan. Senang rasanya bisa merasakan pernikahan dan tradisi yang berbeda, meskipun dihadiri orang asing. Aku ingin sekali melihat dekorasi dan musiknya, dan kami akan berpesta di lantai dansa," lanjut Laurene.

Bagaimana cara para pengantin mendapatkan 'tamu'? Dikatakan jika mereka dapat menyaring orang asing melalui aplikasi Invitin untuk memilih siapa yang akan mereka terima. Di hari H, pengantin tidak perlu berinteraksi dengan mereka selama acara jika tidak mau.


"Sebuah pernikahan memiliki ekosistemnya sendiri di mana para tamu dapat mengobrol satu sama lain atas kemauan mereka sendiri. Di sisi lain, para tamu harus mematuhi aturan ketat termasuk berpakaian pantas, datang tepat waktu, minum secukupnya, dan hanya membagikan foto dari acara tersebut dengan izin," jelas Katia.

Perancis bukan satu-satunya negara di mana orang membayar untuk menghadiri pernikahan semakin populer. Di Italia, sebuah perusahaan Wedding Privè mengenakan biaya hingga €5.000 (Rp 94 jutaan) untuk menghadiri pernikahan tradisional sebagai semacam pengalaman mewah.

Acara tersebut biasanya ditawarkan kepada turis kaya dan wisatawan mancanegara. Selagi tamu asing dapat pengalaman baru dan pengantin dapat tambahan modal nikah, situasi ini bisa disebut saling menguntungkan.




(ami/ami)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork