Media sosial terus memunculkan istilah-istilah baru yang kemudian menjadi viral dan banyak digunakan. Salah satu istilah dalam pernikahan yang belakangan tengah viral ialah lavender marriage, pernah dengar sebelumnya?
Istilah 'lavender marriage' sendiri berasal dari bahasa Inggris. Melansir Urban Dictionary, istilah tersebut sebenarnya bukanlah istilah baru karena sudah digunakan sejak tahun 1930.
Belakangan istilah 'lavender marriage' kembali ramai digunakan. Bisa jadi trik manipulasi, rupanya lavender marriage merujuk pada pernikahan tanpa didasari rasa cinta.
Lavender marriage melibatkan salah satu pihak yang sebenarnya memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Seperti, laki-laki dengan laki-laki, dan perempuan dengan perempuan.
Untuk menutupi orientasi seksualnya tersebut, mereka kemudian memilih menikah dengan lawan jenis. Namun bukan karena dasar cinta romantis, melainkan beberapa alasan lain, seperti, alasan agama, keluarga, reputasi, karier, serta image di mata publik.
Bisa dikatakan jika lavender marriage dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi ekspetasi sosial. Dengan demikian orang lain akan menganggap jika orang-orang tersebut tak memiliki orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya.
Di beberapa negara, salah satunya Indonesia, hubungan sesama jenis memang tak diakui secara hukum. Lavender marriage memberikan perlindungan hukum dalam hal warisan, properti, dan hak-hak lainnya yang diberikan kepada pasangan heteroseksual.
Bukan tak mungkin lavender marriage bisa terjadi antar sahabat. Hal itu dikarenakan mereka mungkin saling mendukung dan memahami situasi satu sama lain.
Simak Video "Video: Masyarakat Desak Hadirnya Ruang Publik yang Aman dari Kekerasan"
(vio/vio)