Berapa usia yang paling tepat untuk menikah? Topik itu seakan tak ada habisnya menjadi perdebatan. Ada yang menilai nikah muda lebih baik, tak sedikit pula berpendapat bahwa menikah sebaiknya di usia yang sudah matang.
Para pakar pun memberikan pandangannya. Menurut April Davis, seorang mak comblang untuk kalangan elit, setiap orang sebenarnya bisa menikah di usia berapapun yang dilegalkan oleh negara masing-masing.
Pakar perjodohan dari LUMA Luxury Matchmaking ini berpendapat tidak ada istilah 'usia paling tepat' untuk menikah. Namun yang ada adalah 'waktu yang tepat' untuk menikah.
"Waktu terbaik untuk menikah adalah ketika kamu merasa nyaman dan percaya diri dengan pekerjaan dan kehidupan pribadimu. Jika kamu menentukan usia yang tepat untuk diri sendiri, kamu mungkin akan mudah puas dengan siapa pun yang bersamamu pada usia tersebut," kata April, seperti dikutip dari Brides.
Sementara pakar lain menyatakan waktu terbaik untuk menikah biasanya terjadi setelah usia akhir 20-an. Menikah muda di usia remja atau awal 20-an tak disarankan.
"Rata-rata, semakin muda pasangan menikah, semakin banyak masalah yang mereka hadapi," kata Dr. Wyatt Fisher, psikolog yang spesialisasi memberikan konseling pernikahan.
Dia menambahkan bahwa pernikahan yang terjadi saat kedua pasangan berusia akhir remaja atau awal 20-an cenderung dikaitkan dengan tingkat perceraian yang lebih tinggi. Alasannya, karena orang banyak berubah selama kurun waktu tersebut.
"Emosional seseorang berkembang pesat di usia 20-an. Jika kamu menikah dini, risiko untuk berubah secara drastis dan tersadar bahwa kamu ternyata tidak memiliki kesamaan visi dengan pasangan atau menginginkan hal-hal berbeda dalam hidup sangatlah tinggi," ujarnya.
Dari sudut pandang neurologis, pekerja sosial klinis Kelsey Torgerson mengatakan bahwa menunggu sampai otak berkembang sepenuhnya-yang terjadi pada usia 25-untuk menikah adalah hal penting.
Usia Terbaik untuk Menikah Menurut Pakar
Dr. Wyatt Fisher meyakini pernikahan yang terjadi ketika pasangan berusia akhir 20-an hingga pertengahan 30-an adalah yang tingkat kesuksesannya paling tinggi.
"Pada saat kita memasuki usia akhir 20-an, kita sudah mempunyai pemahaman yang jelas tentang siapa diri kita dan apa yang kita inginkan dalam hidup," jelasnya.
"Saat mencapai usia ini, kamu akan menjadi lebih mapan, lebih tenang, dan lebih fokus pada siapa dirimu sebenarnya. Di akhir usia 20-an, kamu tenggelam dalam hal tersebut, namun saat menginjak akhir usia 30-an, kamu akan merasa lebih tenang," lanjutnya.
Callisto Adams, pakar hubungan dan percintaan, sepakat bahwa akhir usia 20-an dan awal 30-an adalah waktu paling ideal untuk menikah. Di usia tersebut umumnya mereka sudah sadar, berpengalaman dan matang menghadapi trauma masa lalu maupun tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa datang. Misalnya masalah emosional, kesehatan, keuangan, komunikasi, dan sebagainya.
Terlebih lagi, Callisto melihat orang-orang dalam kelompok usia ini lebih mampu menangani kenyataan pernikahan, baik itu yang manis maupun pahit.
"Kamu lebih mampu memikul tanggung jawab, akuntabilitas, dan kebebasan selama tahun-tahun kehidupan tersebut. Belum lagi kemungkinan besar kamu akan stabil secara finansial, dan ini merupakan hal yang optimal jika ingin mulai membangun sebuah keluarga," pungkasnya.
Simak Video "Video: Masyarakat Desak Hadirnya Ruang Publik yang Aman dari Kekerasan"
(hst/hst)