Uniknya Gaun Pengantin 3 in 1, Tonjolkan Siluet Tubuh Wanita

'La Silhouette' menandai peragaan perdana koleksi gaun pengantin dari Etiquette White. Sebuah persembahan yang merayakan siluet tubuh wanita untuk hari spesial mereka.

Peragaan tersebut berlangsung pada hari kedua Enchanted Moments an Exquisite Wedding Fair, Sabtu (27/5/2023), di St. Regis Jakarta. Etiquette White digawangi oleh duo desainer Cynthia Rudiyanto dan Ameria yang mengawali label ini dengan koleksi busana siap pakai pada 2014 sebelum akhirnya fokus pada koleksi bridal.

Meski sudah beberapa tahun terakhir menggarap gaun pengantin, baru kali ini mereka berkesempatan untuk mempresentasikannya di sebuah catwalk. Meski bukan peragaan tunggal, Cynthia dan Ameria memaksimalkanya dengan konsep yang unik.

Sebuah live painting dengan gaun putih sebagai medianya menjadi pembuka. Pelukis beraliran abstrak John Raymond yang karya-karyanya menghiasi dinding sejumlah hotel mewah di Jakarta, termasuk St. Regis, menggoreskan kuas cat akriliknya.

Gaun rampung dilukis, tampil model dengan berbagai ukuran tubuh yang hanya dibaluti bodysuit dan headpiece karya Rinaldy A. Yunardi menghiasi kepala. Konstruksi korset dengan permainan bahan menerawang yang menonjolkan lekukan tubuh mereka.

Beberapa di antara model tersebut muncul dari bangku penonton seperti sebuah flash-mob."Sekuen pertama membawa pesan bahwa tubuh wanita itu beragam dan indah. Makanya kami ingin mempertegasnya dengan aksentuasi pada bagian pinggul lewat korset dan bahan sheer yang mengekspos kulit," ujar Cynthia kepada Wolipop seusai peragaan.

Ia menambahkan, lekukan-lekukan yang terbentuk dari goresan kuas John saat membuka peragaan turut menggambarkan apresiasi terhadap siluet tubuh wanita. Baru kali ini, John menjadikan gaun sebagai kanvasnya. Etiquette White juga menggandeng influencer Shani Amelia sebagai modelnya.

Gaun Three in One

Setidaknya 25 look gaun pengantin tersaji. Namun, Etiquette White secara khusus menyertakan gaun three in one, alias satu gaun dengan tiga tampilan berbeda.

Ide tersebut muncul untuk memudahkan pengantin mengubah penampilannya tanpa harus melepas busana secara keseluruhan.

"Kami membuat wedding dress three in one ini karena ada kepercayaan yang melarang pengantin ganti gaunnya selama acara pernikahan berlangsung," kata Ameria yang akrab disapa Yaya itu.

Satu sisi, acara pernikahan masa kini bisa berlapis-lapis. Mulai dari seremoni religi (akad atau pemberkatan), resepsi, lalu ditutup dengan after-party. Sementara itu, pengantin ingin penampilan yang berbeda di setiap momen tersebut.

Maka gaun unik ini hadir sebagai solusi dari Etiquette White. Saat peragaan, Cynthia dan Yaya beserta timnya mempraktikan proses mengubah gaun di depan para tamu undangan.

Sebuah strapless column-dress berwarna krem 'disulap' menjadi gaun putih mengilap lengkap dengan hoodie dan sayap hanya dalam waktu sekitar lima menit.

Lebih Personal

Secara keseluruhan, peragaan 'La Silhouette' mengakomodasi kebutuhan para pengantin yang menginginkan penampilan spesial saat hari bahagia sesuai kebutuhan dan karakter tubuh mereka.

Hadir gaun klasik dengan permainan lace dalam cutting draperi tanpa detail beading untuk mempertegas keanggunan saat momen sakral seperti pemberkatan.

Etiquette White turut menyertakan gaun pengantin yang lebih berani dengan detail statement seperti kipas yang menyerupai bunga mekar pada bagian bodice.

Ada pula gaun two-piece dengan crop top yang mengekspos perut. Uniknya atasan tersebut dilengkapi hoodie yang menyatu dengan sarung tangan yang dihiasi detail stud seperti kumpulan jarum pentul.

Sudah menjadi komitmen Cynthiadan Yaya untuk mengakomodasi keinginan setiap calon pengantin. Melihat klien bahagia untuk momen besar dalam kehidupan mereka memberi kepuasan tersendiri bagi keduanya.

"Itu yang tidak kami dapat saat merancang busana siap pakai. Membuat wedding gown feels more personal to us," tutup Cynthia.