Kisah Istri Terpedaya Suami yang Pasang Susuk, Jijik Tapi Tak Bisa Cerai

Wanita ini berbagi kisah sedihnya menjalani pernikahan dengan pria yang ternyata menggunakan susuk untuk membuatnya terpikat. Bagaimana kisahnya?

Kepada Haibunda.com, wanita dengan nama Bunda Etha mengungkapkan perjalanan pernikahannya dengan sang suami. Wanita asal Depok itu mengaku sang suami memperdayanya dengan susuk. Pria tersebut juga pernah meletakkan tanah merah di bawah kursi di ruang tamu yang diduduki orangtuanya saat melamar dirinya.

Berikut kisah selengkapnya Bunda Etha:

Saya dan suami saat ini statusnya berpisah. Belum bercerai, agak susah bercerai karena di Katolik ngga bisa cerai secara gereja.

Bisa aja cerai secara negara karena memang kami dapat dua akta nikah; gereja dan sipil. Tapi jika proses ini nekad saya ambil, saya ngga boleh terima hosti (kepingan putih bentuk bulat) seumur hidup saat Misa.

Kenapa? Karena dianggap sebagai pendosa yang ngga bisa taat akan janji pernikahan. Kalaupun dikabulkan cerai secara gereja, itu harus disahkan sampai ke Vatikan. Kalo ngga begitu, saya dan dia statusnya tetap suami-istri. FYI, perceraian di gereja katolik disebut "pembatalan pernikahan" dan itu harus karena alasan yang kuat tak terbantahkan.

Alasan saya ingin cerai? Saya jijik sama dia sejak hari pertama menikah. Demi Tuhan manapun saya juga ngga tahu kenapa bisa mau aja sama dia dulu sampe tiga tahun pacaran. Bahkan selama pacaran, saya yang modalin. Tapi rasa itu hilang semua sehari setelah nikah.

Setelah tujuh tahun menikah, barulah saya sadar perkataan salah seorang saudara saya yang melihat segenggam tanah merah di bawah kursi di ruang tamu yang didudukin ortunya saat melamar saya.

Jadi dia bukan pake susuk untuk saya, melainkan susuk pemikat untuk siapa aja yang mau sama dia akan terikat. Luruhnya susuk itu mulai terasa di hari pertama saya menikah dan kami honeymoon ke Bali.

Sumpah saya ada rasa jijik ke suami yang baru saya nikahi itu. Berbagai cara saya gunakan cara apa pun agar kami ngga berhubungan intim. Dan berhasil....!Ketika kami sampai kembali ke Jakarta dan akhirnya bercampur, saya jijik. Untunglah dia hanya bertahan lima menit dan saya bisa meloloskan diri.

Kalau saya bisa membalik waktu, saya pikir saya itu cinta bukan kepalang padanya saat pacaran. Saat pacaran pun, (maaf), status dia saat itu adalah buruh pabrik susu.

Sedangkan saya lulusan S1 dengan pekerjaan yang lumayan. Memang saat itu dia akhirnya kursus sistem komputer dan melamar kerja back office sebagai drafter.

2009 sampai tahun 2019 di kerja di satu tempat yang sama. Namun, setelah Lebaran dia resign tanpa bilang saya. Oiya, sampe hari ini dia ngga ada sama sekali kasih saya dapat duit "jatah istri". Nggak ada...Hingga sekarang pun kami masih hidup menumpang di rumah Ibu saya.

Kenapa akhirnya saya juga saya bisa hamil? KLIK DI SINI untuk terus membaca kisah nyata Bunda Etha.