Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Hiperpigmentasi, Penyebab & Cara Penanganannya Menurut Dokter Kulit

Vina Oktiani - wolipop
Selasa, 09 Jul 2024 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Asian woman having skin problem checking her face with dark spot, freckle from uv light in mirror
Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Merawat dan menjaga kecantikan kulit bukanlah perkara mudah. Karena paparan sinar matahari, polusi, dan berbagai macam faktor lainnya, kulit seringkali mengalami masalah, salah satunya hiperpigmentasi.

Hiperpigmentasi sendiri merupakan kondisi di mana beberapa bagian kulit menggelap akibat produksi melanin yang berlebihan. Melalui acara La Roche-Posay yang digelar pada Selasa (9/7/24), dokter Listya Paramita Sp.DVE, FINSDV, Dermatologist, memaparkan penyebab timbulnya hiperpigmentasi pada kulit.

Dalam penjelasannya, dokter Mita mengungkapkan ada 4 faktor timbulnya masalah kulit tersebut. Keempat faktor tersebut ialah:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hormonal,
2. Peradangan kulit,
3. Paparan sinar matahari, dan
4. Obat-obatan.

"Peradangan kulit itu bisa jerawat yang biasanya kita temui, eczema atau eksim, digigit binatang, atau infeksi," jelas dokter Mita.

ADVERTISEMENT

Dokter Inneke Jane, MD, MSc, FINSDV, yang hadir di acara tersebut juga mengungkapkan karena faktor hormonal, wanita menjadi yang lebih banyak mengalami masalah hiperpigmentasi dibandingkan pria. Seperti saat hamil, biasanya hormon di tubuh wanita akan tidak stabil yang menyebabkan timbulnya hiperpigmentasi.

Tak hanya pada wajah, hiperpigmentasi juga bisa terjadi pada area-area lipatan yang membuat warnanya jadi terlihat lebih gelap. Dokter Jane menjelaskan jika hiperpigmentasi tersebut sebenarnya terjadi karena kandungan melanin yang disebabkan oleh sel bernama melanosite.

"Yang paling utama menyebabkan warna di kulit kita adalah yang namanya melanin yang dihasilkan oleh sel yang namanya melanosit. Yang menyebabkan perbedaan antara warna kulit orang yang lebih cerah dan yang warna kulitnya lebih gelap itu adalah besarnya dari melanin tersebut," jelas dokter Jane.

"Semua orang di seluruh dunia itu melanositnya jumlahnya sama. Tapi yang bikin beda adalah besar dari kandungan melanin tersebut dan bagaimana dia ditransferkan dari sel melanosit ke permukaan kulit," tambahnya.

Jika masalah hiperpigmentasi sudah muncul di kulit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Caranya tentu berbeda-beda, tergantung dari jenis hiperpigmentasinya. Namun menurut dokter Jane yang paling utama ialah menggunakan skincare yang memang berfungsi untuk memudarkan hiperpigmentasi pada kulit. Selain itu bisa juga dengan metode laser atau injeksi khusus untuk kulit yang memiliki hiperpigmentasi.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads