Komunitas Disabilitas Belajar Makeup di Hari Disabilitas Internasional 2019

Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2019 yang jatuh pada 3 Desember ini, merek makeup Y.O.U mengadakan beauty class dengan Komunitas Cahaya Disabilitas. Dalam kegiatan ini, para wanita difabel belajar makeup bersama untuk menyuarakan bahwa keterbatasan tidak menjadi halangan untuk beraktivitas dan menjadi yang terbaik.

Acara bertema "The Inspirational YOU" ini juga mengangkat cerita inspiratif dari kedua sosok tangguh yang memiliki keterbatasan namun tetap produktif dan percaya diri. Kedua sosok inspiratif tersebut adalah Hasniah atau yang kerap disapa Nia dan Maisty Akhdaniyah.

Foto: vina oktiani/wolipop

Hasniah memiliki keterbatasan mendengar sejak usianya dua tahun karena terjatuh dari tempat tidur. Hal ini mengharuskannya untuk belajar tentang bahasa isyarat dan membaca gerak bibir orang lain. Walaupun demikian, keterbatasan tidak menghalanginya untuk berkarya. Ini ditunjukkannya dengan dirinya yang kini telah menjadi makeup artist.

Baca juga: Merasa Masih Didiskriminasi, Kaum Disabilitas Nantikan Komnas Khusus

"Awalnya saya belajar dari YouTube secara otodidak, tapi misalnya ada informasi mengenai kelas makeup, nantinya saya akan mengikuti untuk menambah ilmu," kata Hasniah saat ditemui di acara CSR Y.O.U dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2019 di Hong Kong, Cafe, Thamrin, Jakarta pada Selasa (3/11/2019).

"Makeup yang saya gunakan itu bisa saya perlihatkan kepada suami saya dan juga untuk mempercantik diri. Selain itu juga bisa untuk mempercantik orang lain," tambahnya.

Foto: vina oktiani/wolipop

Hampir sama seperti Hasniah, Maisty juga merupakan salah satu penyandang disabilitas yang inspiratif. Maisty menggunakan kursi roda karena pada 2011 dirinya terjatuh di kamar mandi. Insiden itu membuat tulang ekornya terbentur dan setelah dilarikan ke rumah sakit, dokter memvonisnya tidak lagi dapat berjalan. Hasnia awalnya terpukul mendengar hal tersebut, tetapi itu tidak membuatnya terpuruk dan berlarut-larut dalam kesedihan.

Baca juga: Hari Difabel Internasional, Menengok Semangat Guru Ber-skateboard di Batang

Walaupun menggunakan kursi roda, Maisty mengaku sering bermain basket. Dirinya bermain basket secara rutin setiap satu hingga dua kali dalam seminggu.

"Waktu awal bermain itu sempat kena cedera tangan terus kadang jatuh dari kursi rodanya. Kan kursi rodanya itu berbeda bukan seperti ini, ada lagi. Jadi kita disediakan kursi roda khusus," kata Maisty.

Selain menyukai basket, Maisty juga menyukai makeup. Dirinya mengaku masih belajar untuk menyempurnakan skill makeupnya tersebut. (vio/vio)