Polusi Udara Jakarta Makin Parah, Perlukah Pakai Skin Care Anti-polusi?
Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 29 Jul 2019 19:33 WIB
Jakarta
-
Jakarta menjadi kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual pagi ini. Jakarta menempati peringkat teratas dengan kondisi udara tidak sehat.
Selain masalah kesehatan terutama pada pernapasan, polusi juga bisa berakibat buruk ke kulit. Adapun beberapa dampak pada kulit yang disebabkan polusi udara adalah semakin cepat timbulnya tanda-tanda penuaan.
"Polusi bisa menyebabkan warna kulit tidak merata, penuaan dini dan bahkan kanker kulit," kata Clinical Associate Professor Dermatologi di New York University Langone Medical Center, Doris Day, M.D., seperti dikutip dari SELF.
Pakar kulit Dr. Devika Icecreamwala dari California, menjelaskan bahwa semua partikel yang terkandung dalam polusi juga bisa menyebabkan pori-pori kulit jadi tersumbat. "Kami menyadari bagaimana polusi bisa menyebabkan kulit terlihat kusam dan menggelap," ujar Dr. Devika, seperti dikutip Huffington Post.
Semakin meningkatnya indeks polusi di dunia, maka produk skin care dengan label 'anti-polusi semakin banyak. Meski begitu, tidak semua orang percaya kehadiran skin care anti-polusi memberikan solusi yang efektif bagi kulit yang telah terpapar oleh polusi.
Skin care anti-polusi sering dianggap hanya sebuah 'gimmick' dalam strategi marketing. Benarkah produk skin care anti-polusi dapat menangkal bahaya polusi pada kulit?
"Skin care anti-polusi bekerja untuk menghapus partikel kecil dari pori-pori sehingga tidak terlalu tersumbat dan juga memproteksi kulit dari polusi yang menimbulkan penetrasi ke bagian kulit yang lebih dalam lagi. Karena polusi memicu kerusakan pada kolagen," papar Dr. Devika.
Skin care anti-polusi biasanya mengandung kandungan antioksidan dan vitamin C yang fungsinya untuk mempertahankan kulit dari paparan radikal bebas. Kandungan lain yang terkandung dalam produk anti-polusi adalah niacinamide.
"Pencegahan timbulnya melanin, seperti niacinamide juga membantu. "Sangat penting untuk memiliki penghalang kulit yang kuat dengan menggunakan moisturizer yang mengandung ceramides dan tidak terlalu sering merawat kulit menggunakan retinol dan acid," saran Dr. Anne Chapas, dokter kulit dari New York.
Dr. Devika menambahkan bahwa meski produk anti-polusi bisa dicoba untuk pencegahan, namun produk-produk topikal tersebut tidak bekerja seperti sulap. Untuk itu, diperlukan juga perawatan dari dalam dengan makan sehat dan banyak minum air putih. (kik/kik)
Selain masalah kesehatan terutama pada pernapasan, polusi juga bisa berakibat buruk ke kulit. Adapun beberapa dampak pada kulit yang disebabkan polusi udara adalah semakin cepat timbulnya tanda-tanda penuaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: ist |
Pakar kulit Dr. Devika Icecreamwala dari California, menjelaskan bahwa semua partikel yang terkandung dalam polusi juga bisa menyebabkan pori-pori kulit jadi tersumbat. "Kami menyadari bagaimana polusi bisa menyebabkan kulit terlihat kusam dan menggelap," ujar Dr. Devika, seperti dikutip Huffington Post.
Semakin meningkatnya indeks polusi di dunia, maka produk skin care dengan label 'anti-polusi semakin banyak. Meski begitu, tidak semua orang percaya kehadiran skin care anti-polusi memberikan solusi yang efektif bagi kulit yang telah terpapar oleh polusi.
Skin care anti-polusi sering dianggap hanya sebuah 'gimmick' dalam strategi marketing. Benarkah produk skin care anti-polusi dapat menangkal bahaya polusi pada kulit?
"Skin care anti-polusi bekerja untuk menghapus partikel kecil dari pori-pori sehingga tidak terlalu tersumbat dan juga memproteksi kulit dari polusi yang menimbulkan penetrasi ke bagian kulit yang lebih dalam lagi. Karena polusi memicu kerusakan pada kolagen," papar Dr. Devika.
Skin care anti-polusi biasanya mengandung kandungan antioksidan dan vitamin C yang fungsinya untuk mempertahankan kulit dari paparan radikal bebas. Kandungan lain yang terkandung dalam produk anti-polusi adalah niacinamide.
"Pencegahan timbulnya melanin, seperti niacinamide juga membantu. "Sangat penting untuk memiliki penghalang kulit yang kuat dengan menggunakan moisturizer yang mengandung ceramides dan tidak terlalu sering merawat kulit menggunakan retinol dan acid," saran Dr. Anne Chapas, dokter kulit dari New York.
Dr. Devika menambahkan bahwa meski produk anti-polusi bisa dicoba untuk pencegahan, namun produk-produk topikal tersebut tidak bekerja seperti sulap. Untuk itu, diperlukan juga perawatan dari dalam dengan makan sehat dan banyak minum air putih. (kik/kik)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Jakarta X Beauty 2025
Berburu Promo Perawatan Rambut di Jakarta X Beauty 2025, Ada Diskon 60%
Jakarta X Beauty 2025
Yuk Daur Ulang Kemasan Kosmetik dan Skincare Bekas di Jakarta X Beauty 2025
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Trik Keramas TikTok Viral Shampoo Sandwich, Bisa Bikin Rambut 'Badai'?
Jakarta x Beauty 2025
Berburu Skincare Viral di Jakarta X Beauty 2025, Skintific Diskon 50%
Most Popular
1
Go Public, Katy Perry & Justin Trudeau 'Double Date' Bareng Mantan PM Jepang
2
5 Zodiak yang Ternyata Introvert Banget, Lebih Bahagia Saat Menyendiri
3
Ramalan Zodiak 7 Desember: Capricorn Jangan Boros, Aquarius Lebih Bijak
4
Rekening Bos Miss Universe Dibekukan, Diduga Terkait Kartel Narkoba
5
Sosok Influencer 'Human Barbie' yang 27 Kali Oplas, Kematiannya Mencurigakan
MOST COMMENTED












































Foto: ist