Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Kecantikan dari <i>Socmed</i>

Negara Barat Paling Sering Jadi Pelopor Tren Kecantikan di Socmed

Intan Kemala Sari - wolipop
Sabtu, 19 Sep 2015 09:26 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Instagram
Jakarta - Belakangan ini, ranah media sosial diibaratkan seperti 'buku panduan' bagi para wanita dalam urusan berbusana hingga kecantikan. Banyak tren kecantikan bermunculan melalui media sosial seperti Instagram dan YouTube berkat eksistensi para selebriti, blogger kecantikan serta makeup artist ternama.

Misalnya saja, beberapa waktu lalu netizen sempat beramai-ramai mengikuti tren merias setengah wajah yang dipopulerkan blogger kecantikan asal Belanda, Nikkie. Dengan tagar #ThePowerOfMakeUp di Instagram, gerakan ini bertujuan melawan penghinaan terhadap wanita yang gemar ber-makeup.

Kylie Jenner juga sempat mengguncang internet setelah mengaku bahwa bibir tebalnya didapat melalui prosedur suntik filler. Hal ini membuat banyak remaja turut melakukan aksi #KylieJennerLipChallenge, yakni tantangan membuat bibir tebal seperti Kylie menggunakan lipliner atau lip enhancer kemudian mengunggahnya di Instagram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah selebriti seperti Ke$ha, Pink, Katty Perry, hingga Rita Ora tampil dengan tatanan rambut platinum yang pun langsung menjadi favorit para netizen setelah melihat foto-foto mereka bertebaran di media sosial. Wanita Indonesia, juga sedikit banyak ikut dalam gelombang tren kecantikan di media sosial ini. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka tertarik mengikuti tren dari dunia maya.

Blogger kecantikan sekaligus penata rias Lizzie Parra menuturkan, hal ini tak terlepas dari pengaruh budaya Barat yang memang cukup dominan dalam memengaruhi perilaku masyarakat di belaha dunia lainya . Mereka seolah memiliki daya tarik tersendiri hingga banyak wanita dari berbagai benua, termasuk Indonesia ingin mengikutinya.

"Sebenarnya nggak hanya dari Indonesia saja yang jadi followers tren-tren itu. Dari negara lain juga kok. Menurutku, orang-orang Barat itu jadi trendsetter karena mereka punya keunikan sendiri," jelasnya saat dihubungi Wolipop, Selasa (15/9/2015).

Tidak hanya itu, kebanyakan penduduk di negara Barat sudah paham dan 'melek' teknologi sehingga mampu beradaptasi dengan cepat dan menciptakan tren-tren terbaru. Maka dengan cara itulah mereka bisa menyebarluaskan tren kecantikan melalui media sosial atau media lainnya.

Satu hal yang disayangkan wanita 28 tahun itu adalah lambatnya penyebaran internet di Indonesia sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya. Padahal mungkin saja ada orang Indonesia yang bisa menjadi pelopor tren-tren kecantikan terbaru.

"YouTube baru booming sekarang, sedangkan di luar sudah dari dulu. Koneksi internet kita juga terbilang masih jauh di bawah negara-negara trendsetter itu," tutupnya. (hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads