Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Kecantikan dari <i>Socmed</i>

Tren Makeup ala Kim Kardashian di Socmed Jadi Favorit Wanita Indonesia

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 18 Sep 2015 16:42 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Instagram/Kim Kardashian
Jakarta -

Tidak sekadar berbagi foto dalam akun Instagram atau Facebook, situs media sosial ternyata sanggup menciptakan tren kecantikan terbaru. Tidak jarang tren tersebut unik dan keluar dari pakemnya. Di Indonesia sendiri, bibir tebal dan terlihat penuh dengan pulasan lipstik matte nuansa nude seperti Kylie Jenner atau riasan flawless ala Kim Kardashian sedang diminati.

Hal tersebut diungkapkan oleh penata rias Bubah Alfian yang mengatakan bahwa 75 persen kliennya menjadikan keluarga Kardashian sebagai salah satu sumber inspirasi kecantikan setelah melihat foto-foto mereka di media sosial. Banyak dari mereka yang ingin dirias layaknya Kim Kardashian dengan makeup smokey eyes dan bulu mata panjang namun tidak terlalu tebal, dengan teknik contouring untuk memberikan efek tirus pada rahang.

Tren lainnya yang tengah digandrungi para pengguna Instagram adalah mengecat rambut dengan warna biru langit atau abu-abu muda yang kerap kali disebut dengan 'Ice Princess Hair'. Instagram juga sempat dihebohkan oleh Miley Cyrus yang mengunggah fotonya memamerkan bulu ketiak berwarna pink yang langsung ditiru para fansnya. Menilik fenomena ini, apakah tren kecantikan tersebut cocok diterapkan untuk wanita Indonesia?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut blogger kecantikan dan penata rias Lizzie Parra, ada beberapa tren kecantikan dari media sosial yang memang bisa diterapkan untuk wanita Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan lipstik cair dengan hasil akhir matte.

"Tren yang cocok untuk wanita Indonesia banyak kok yang bisa diikuti. Seperti sekarang yang lagi tren liquid lipstick yang booming banget," ujar wanita 28 tahun itu saat berbincang dengan Wolipop, Selasa (15/9/2015).

Lipstik matte kini hadir dalam berbagai warna-warna 'tidak biasa' seperti biru elektrik, hijau toska, abu-abu atau kuning, cocok bagi Anda yang gemar mengeksplorasi gaya riasan. Namun menurut penata rias lainnya, Bubah Alfian, lipstik dengan warna unik seperti itu kurang tepat jika diterapkan di Indonesia.

Makeup artist langganan Raisa dan Angel Pieters itu berpendapat, banyak orang masih merasa warna lipstik 'tak lazim' itu terlihat aneh jika digunakan di kulit wanita Indonesia yang cenderung kecokelatan. Berbeda dengan wanita ras kaukasia yang memiliki kulit putih pucat, lipstik warna-warni itu terlihat menarik saat dipakai.

"Waktu saya ke ke luar negeri, wanita-wanita di sana sudah banyak yang pakai lipstik warna-warni dan itu cocok-cocok saja. Tapi kalau di sini masalahnya bukan cocok atau tidak, tapi aneh atau tidak," kata pria asal Jember itu.

Bubah menambahkan, jika memang ada wanita yang berani untuk mencoba sesuatu yang baru, hal itu sah-sah saja dilakukan. Tetapi ia memprediksikan tren lipstik ala Instagram ini sepertinya masih perlu waktu untuk bisa booming di Indonesia, karena beberapa orang masih harus beradaptasi.

Sementara itu, blogger kecantikan Agnes Oryza Kristel mengungkapkan, tren makeup dari media sosial kini banyak didominasi oleh bibir ala Kylie Jenner. Dengan tagar #KylieJennerLipChallenge, para wanita berlomba-lomba membuat bibir mereka tampak tebal dan lebih berisi. Menurut wanita 24 tahun itu, tren kecantikan seperti ini memiliki keuntungan tersendiri. Yakni membangkitkan rasa percaya diri para wanita.

"Orang-orang yang punya bibir tebal jadi berpikir, 'oh, bibir tebal lagi hits banget nih', jadinya mereka lebih percaya diri untuk pakai lipstik berbagai macam warna. Bukan karena bibirnya tebal terus warna lipstiknya itu-itu saja," tuturnya saat berbincang dengan Wolipop di Conclave, Jl. Wijaya I, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Wanita lulusan ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung itu juga berpendapat tentang makeup seperti orang sakit yang terlihat imut dan lucu dan sedang menjadi tren di Jepang. Ia merasa tatanan rias seperti itu tidak cocok diterapkan di Indonesia karena dinilai tidak praktis.

"Lagipula di sini cuacanya tropis, yang ada bukannya terlihat seperti sakit atau lucu, tapi nanti wajahnya berminyak dan lusuh. Jadi sepertinya nggak cocok ya," pungkasnya.

(itn/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads