Bagi banyak orang tua muda dan anak-anak, nama Ms. Rachel bukanlah sosok asing. Dikenal dengan gaya bicara yang lembut, lagu-lagu edukatif yang mudah diikuti, serta senyum ramahnya yang khas, Ms. Rachel telah menjadi teman belajar pertama bagi jutaan anak di seluruh dunia.
Tapi di balik karakter ceria bernama lengkap Rachel Griffin Accurso ini, ada keberanian luar biasa untuk berdiri membela anak-anak yang terdampak perang, khususnya di Gaza, Palestina. Vokal menyuarakan konflik Palestina-Israel yang telah memakan korban puluhan ribu anak, Ms. Rachel banyak dihujat, namun menyatakan tak akan gentar.
"Aku tidak akan pernah berhenti menyuarakan dukungan untuk anak-anak Gaza, meskipun itu artinya aku harus mempertaruhkan karierku," ujarnya dalam sebuah wawancara bersama NPR.
Sejak 2024, Ms. Rachel telah secara terbuka menunjukkan kepeduliannya terhadap anak-anak korban konflik, melalui video kampanye penggalangan dana untuk anak-anak di zona perang. Mulai dari Gaza, Sudan, Republik Demokratik Kongo, hingga Ukraina. Namun dalam beberapa bulan terakhir, suaranya terdengar semakin lantang, khususnya dalam menyuarakan nasib anak-anak Palestina.
Lantang Membela Anak-anak Palestina Lewat Platform Media Sosial
Ms. Rachel memiliki lebih dari 15 juta subscribers di YouTube, kontrak kerja sama dengan Netflix, dan memiliki lini merchandise sendiri. Dia pun memilih menggunakan platform besarnya untuk hal yang menurutnya benar.
Saat ditanya apakah dia mendapat tekanan dari pihak sponsor karena sikap vokalnya terhadap Palestina, Rachel menjawab, "Memang ada tekanan, tapi aku bukanlah Ms. Rachel jika aku tidak sungguh-sungguh peduli pada semua anak. Aku rela mempertaruhkan segalanya. Bagiku, semuanya tentang anak-anak."
Salah satu momen paling menyentuh adalah saat dia membagikan kisah Rahaf, gadis kecil berusia 3 tahun yang kehilangan kedua kakinya akibat serangan udara Israel. Berkat bantuan organisasi Palestine Children's Relief Fund, Rahaf berhasil dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Rachel tak sekadar membagikan kisahnya, ia benar-benar menemui Rahaf dan menunjukkan empati yang tulus. Ms. Rachel bahkan menyampaikan pesan tajam kepada para pemimpin dunia.
"Para pemimpin, malulah kalian karena diam. Malulah karena kalian melihat gambar dan video yang sama seperti kami, tapi tetap tak tergugah untuk berbuat benar," katanya.
"Malulah karena biasanya kalian bersuara soal hak asasi manusia, soal anak-anak di seluruh dunia-tapi tidak ketika mereka adalah anak Palestina."
(hst/hst)