Koleksi tailoring adalah busana yang proses menjahitnya dikerjakan secara teliti. Sebagian besar prosesnya dilakukan dengan menggunakan mesin jahit, namun penyelesaiannya dikerjakan dengan jahitan tangan.. Teknik tailoring biasanya diterapkan pada busana formal untuk bekerja dan pesta, seperti setelan jas, vest dan kemeja.
Teknik tailoring tergolong tingkat tinggi karena proses pengerjaannya yang detail. Busana yang dijahit tangan ini memiliki kerapian jahitan yang berbeda dari busana lainnya.
Bagaimana cara perawatan koleksi baju yang dibuat dengan teknik tailoring agar awet?
Wolipop berbincang dengan Rani Hatta, desainer yang dikenal lewat konsep busana yang minimalist dengan clean look. Rani juga dikenal dengan rancangannya koleksi tailoring maskulin yang ringan untuk wanita.
"Kalau untuk perawatan tailoring lihat dulu seperti apa, misalnya jenisnya yang relax atau casual tailoring? Lihat dulu pakai furing atau tidak? Pakai interlining atau tidak? Itu bisa dicuci biasa saja," ungkap Rani Hatta saat ditemui di sela-sela Jakarta Fashion Week 2024 di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan.
Rani mengatakan busana yang dibuat dengan teknik tailoring, sebaiknya dirawat dengan cuci dry cleaning. Hal ini bertujuan agar tidak merusak detail dan bahan dari busana.
"Kalau sudah serious tailoring pakai furing, interlining dan segala macem itu perawatannya harus dry clean. Tidak bisa dicuci karena bahannya tidak boleh terkena air," jelasnya. Interlining yang disebut Ranni adalah lapisan yang ditambahkan pada pakaian untuk membuat hangat, seperti pada mantel musim dingin.
Pemilik brand Sabamodest dan Rani Hatta ini menuturkan tidak ada sabun khusus (cair atau detergent) untuk mencuci koleksi khusus tailoring. "Tapi bagi aku pribadi, baju pergi dikucek itu lebih awet. Karena kalau di mesin cuci itu kan digiling dan dikeringin dengan mesin, pasti (bahannya) tidak seawet kalau dikucek saja," jelasnya.
(gaf/gaf)