Kisah Inspiratif Pemilik Vanilla Hijab Jual 9.000 Hijab Bantu Korban Suriah
Jumat, 03 Mei 2019 18:37 WIB
Jakarta - Vanilla Hijab merupakan salah satu brand hijab yang sedang menjadi primadona di kalangan hijabers Tanah Air. Berdiri sejak tahun 2013, Vanilla Hijab berhasil gaet lebih daru satu juta followers di Instagram. Setiap peluncurak koleksi terbarunya, selalu diserbu oleh pelanggan setianya yang disebut Vanilla Sisters.
Tak hanya berjualan, Atina Maulia selaku founder Vanilla Hijab aktif membuat program kemanusiaan seperti membangun sekolah hingga membuat workshop untuk UKM di daerah. Salah satu program charity terbesarnya adalah mendonasikan makanan untuk pengungsi di Syuriah.
Vanilla Hijab merilis koleksi hijab bertajuk Winter. Keuntungan dari penjualan hijab ini, 100% didonasikan untuk para pengungsi di perbatasan Syuriah melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap). Koleksi ini mendapatkan sambutan hangat dari pelanggan setia Vanilla.
"Alhamdulillah, masih banyak orang baik ya. Koleksi hijab untuk Syuriah ini terjual sekitar 7-9 ribu helai," tutur Atina Maulia kepada Wolipop di sela acara Annual Show 2019 Vanilla Hijab, di Stadion Aquatic, Gelora Bung Karno, Kamis (2/5/2019).
Tak hanya berdonasi, sang founder Atina Maulia ikut serta mengunjungi pengungsian di perbatasan Suriah pada musim dingin itu. Bersama ACT, ia mendistribusikan 1.000 paket yang berisi makanan seperti roti dan selimut untuk para pengungsi.
"Melalui penjualan koleksi winter itu, Alhamdulillah kita mendistribusikan 1.000 paket Winter Aid, 1 paket bisa untuk beberapa keluarga," tambah Atina.
Menghabiskan waktu satu minggu di sana, Atina Maulia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Awalnya, ia berpikir hadir untuk menghibur anak-anak di sana. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
"Jadi waktu kita ke sana, dingin banget. Kalau malam 0 derajat. Tapi orang-orang di sana tabah-tabah banget. Kita kira, kita yang akan menghibur mereka. Tapi ternyata pas kita ketemu para pengungsi, kita yang mendapat semangat dari mereka," terang wanita 26 tahun itu.
Salah satu korban bom Suriah yang ia temui adalah wanita bernama Imaan. Wanita tersebut telah kehilangan separuh badannya. Namun, menurut Atina, tidak ada kesedihan di matanya. Imaan terlihat sangat tabah.
"Pas aku ketemu dia, aku nggak ngeliat dia sedih, nangis, yang aku liat dia senyuuum terus dan nikmatin banget keadaannya. Aku banyak belajar dari mereka, tapi satu hal yang paling dirasa, bersyukur," tulis Atina di Instagram beberapa waktu lalu.
Atina berharap Vanilla Hijab bukan hanya tempat untuk jual beli, tapi menjadi agen perubahan dalam kebaikan. Ia mengaku sangat senang bisa membuat program-program kemanusiaan yang memberikan manfaat untuk banyak orang, khususnya umat muslim. (sil/hst)
Tak hanya berjualan, Atina Maulia selaku founder Vanilla Hijab aktif membuat program kemanusiaan seperti membangun sekolah hingga membuat workshop untuk UKM di daerah. Salah satu program charity terbesarnya adalah mendonasikan makanan untuk pengungsi di Syuriah.
Vanilla Hijab merilis koleksi hijab bertajuk Winter. Keuntungan dari penjualan hijab ini, 100% didonasikan untuk para pengungsi di perbatasan Syuriah melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap). Koleksi ini mendapatkan sambutan hangat dari pelanggan setia Vanilla.
"Alhamdulillah, masih banyak orang baik ya. Koleksi hijab untuk Syuriah ini terjual sekitar 7-9 ribu helai," tutur Atina Maulia kepada Wolipop di sela acara Annual Show 2019 Vanilla Hijab, di Stadion Aquatic, Gelora Bung Karno, Kamis (2/5/2019).
![]() |
Tak hanya berdonasi, sang founder Atina Maulia ikut serta mengunjungi pengungsian di perbatasan Suriah pada musim dingin itu. Bersama ACT, ia mendistribusikan 1.000 paket yang berisi makanan seperti roti dan selimut untuk para pengungsi.
"Melalui penjualan koleksi winter itu, Alhamdulillah kita mendistribusikan 1.000 paket Winter Aid, 1 paket bisa untuk beberapa keluarga," tambah Atina.
Menghabiskan waktu satu minggu di sana, Atina Maulia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Awalnya, ia berpikir hadir untuk menghibur anak-anak di sana. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
"Jadi waktu kita ke sana, dingin banget. Kalau malam 0 derajat. Tapi orang-orang di sana tabah-tabah banget. Kita kira, kita yang akan menghibur mereka. Tapi ternyata pas kita ketemu para pengungsi, kita yang mendapat semangat dari mereka," terang wanita 26 tahun itu.
![]() |
Salah satu korban bom Suriah yang ia temui adalah wanita bernama Imaan. Wanita tersebut telah kehilangan separuh badannya. Namun, menurut Atina, tidak ada kesedihan di matanya. Imaan terlihat sangat tabah.
"Pas aku ketemu dia, aku nggak ngeliat dia sedih, nangis, yang aku liat dia senyuuum terus dan nikmatin banget keadaannya. Aku banyak belajar dari mereka, tapi satu hal yang paling dirasa, bersyukur," tulis Atina di Instagram beberapa waktu lalu.
Atina berharap Vanilla Hijab bukan hanya tempat untuk jual beli, tapi menjadi agen perubahan dalam kebaikan. Ia mengaku sangat senang bisa membuat program-program kemanusiaan yang memberikan manfaat untuk banyak orang, khususnya umat muslim. (sil/hst)