Salah satu kenikmatan sederhana dalam hidup adalah ketika kita tenggelam dalam pikiran sendiri, membayangkan kenyataan ideal. Itulah yang disebut melamun.
Aktivitas ini mungkin sering dianggap buang-buang waktu, namun melamun ternyata bermanfaat bagi otak. Membiarkan pikiran mengembara dapat memicu kreativitas, mengurangi stres, hingga membantu kita membayangkan skenario penuh harapan.
"Melamun bisa mencakup banyak pengalaman, tapi intinya, ketika kita melamun, kita sedang membiarkan pikiran bepergian ke tempat lain," jelas Saba Lurie, terapis pernikahan dan keluarga, seperrti dilansir Real Simple.
Melamun bisa berarti memikirkan fantasi, rasa takut, kejadian yang sudah berlalu, hingga hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan melamun, kita memberi diri sendiri kesempatan untuk memikirkan hal-hal paling magis dan penuh harapan-sebuah 'kamar' di dalam pikiran yang hanya bisa diakses oleh kita sendiri.
Namun, melamun juga bisa berubah menjadi gangguan fokus dan penurunan produktivitas jika dilakukan tanpa arah. Karena itu, penting memahami bagaimana melamun yang tepat agar benar-benar memberi manfaat bagi otak.
Mengapa Orang Suka Melamun?
Menurut Saba, otak manusia memang secara alami 'diprogram' untuk mengembara, bukan terus-menerus fokus pada saat ini.
"Kadang melamun juga berfungsi sebagai mekanisme berbenah, terutama jika kita pernah mengalami trauma atau merasa kewalahan. Melamun bisa seolah membawa kita keluar dari momen sekarang ke tempat lain, dan ini bisa memberi manfaat maupun dampak negatif," katanya.
Orang sering melamun tentang liburan impian, kisah asmara ideal, atau momen bertemu selebritas favorit. Percaya atau tidak, semua pikiran penuh imajinasi ini sebenarnya bisa menguntungkan fungsi kognitif.
"Melamun memberi ruang bagi ide-ide baru untuk muncul tanpa kita memaksa otak fokus pada tugas tertentu," jelasnya.
Ini memungkinkan kita mengambil jeda mental sejenak dari masalah kompleks, sehingga saat kembali kita merasa lebih segar dan punya perspektif baru. Melamun juga meningkatkan kreativitas dengan memungkinkan otak membuat koneksi tak terduga, mengurangi kecemasan dengan memberi jeda dari pikiran stres, dan membantu membayangkan skenario terbaik-yang akhirnya memicu harapan dan motivasi.
Cara Melamun yang Benar agar Otak Sehat
Melamun yang produktif biasanya berfokus pada solusi atau bersifat generatif. Bentuknya bisa berupa membayangkan bagaimana seseorang menghadapi percakapan sulit, memvisualisasikan keberhasilan dalam mencapai target, atau membiarkan pikiran menjelajahi ide kreatif untuk sebuah proyek.
Jenis melamun ini akan membawa manfaat, baik itu pemecahan masalah, pereda stres, maupun inspirasi baru. Sebaliknya, melamun yang tidak sehat bisa membuat terjebak dalam pola pikir negatif.
"Melamun yang tidak produktif biasanya repetitif, memicu kecemasan, atau bersifat pelarian dengan cara yang justru membuat kita terjebak," kata Saba.
Misalnya, terus memikirkan kesalahan masa lalu, membayangkan bencana di masa depan, atau menggunakan fantasi sebagai cara menghindari realitas. Bedanya jelas; apakah melamun membantu kita bergerak maju, atau justru menahan kita dalam pikiran yang tidak bermanfaat?
Kuncinya, arahkan melamun untuk menciptakan ide, membayangkan masa depan ideal, dan memperkuat kenangan berharga. Jika dilakukan dengan benar, melamun bisa menjadi 'ruang bermain' bagi otak-tempat di mana kreativitas, harapan, dan motivasi tumbuh.
Simak Video "Video Chiki Fawzi Terjun ke Daerah Terdampak Banjir: Kayak Tempat Zombie"
(hst/hst)