Intermittent fasting (IF) menjadi salah satu pola diet yang tengah populer karena dianggap praktis dan efektif membantu menurunkan berat badan. Meski terlihat sederhana, menjalani IF sebenarnya membutuhkan strategi yang tepat agar hasilnya sesuai harapan. Tanpa pemahaman yang baik, banyak orang justru terjebak dalam kesalahan yang bisa menghambat progres, bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Secara umum, IF dilakukan dengan mengatur waktu makan dan puasa dalam siklus tertentu. Pola yang paling sering dipilih adalah 16:8, yaitu makan selama 8 jam lalu berpuasa selama 16 jam.
Pola ini dipercaya tidak hanya mendukung penurunan berat badan, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Namun, agar efektif, ada beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari.
Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Intermittent Fasting
1. Makan Berlebihan di Jendela Makan
Banyak orang berpikir boleh makan sepuasnya setelah berpuasa, padahal kebiasaan ini justru bisa menggagalkan diet. Mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, atau makanan olahan secara berlebihan hanya akan menambah kalori tanpa manfaat gizi yang seimbang.
2. Mengonsumsi Soda
Soda atau minuman manis bisa menekan rasa lapar sementara, tetapi biasanya membuat nafsu makan meningkat setelahnya. Minuman ini juga mengacaukan sensitivitas lidah terhadap rasa manis alami dari buah dan sering kali mengandung kafein yang memicu gelisah atau keinginan makan berlebih.
3. Kurang Minum Air
Asupan cairan yang cukup sangat penting saat menjalani IF. Kekurangan minum air dapat membuat tubuh salah mengira rasa haus sebagai lapar. Idealnya, konsumsi sekitar dua liter air per hari, serta pilih camilan sehat yang kaya air seperti mentimun, semangka, atau jeruk.
4. Asupan Rendah Protein dan Serat
Protein dan serat adalah kunci untuk kenyang lebih lama. Protein membantu mempertahankan massa otot, sementara serat memperlambat pencernaan sehingga energi tetap stabil. Pastikan setiap waktu makan mengandung sumber protein tanpa lemak, kacang-kacangan, serta sayuran atau buah kaya serat.
5. Terlalu Membatasi Kalori
Mengurangi kalori secara ekstrem memang menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi berisiko mengurangi massa otot dan kepadatan tulang. Selain itu, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Lebih baik lakukan perubahan bertahap dan pastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi.
Simak Video "Video: Cerita Badriyah Afiff Turunkan Berat Badan hingga 20 Kg"
(eny/eny)