×
Ad

Mayapada Hospital Bandung Sukses Lakukan Operasi Bariatrik Pertama

Ayu Dahlia - wolipop
Selasa, 29 Okt 2024 20:31 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/huettenhoelscher
Jakarta -

Obesitas merupakan masalah umum yang dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti pola makan tak sehat, kurangnya olahraga, hingga faktor genetik. Kondisi ini dapat memicu berbagai penyakit.

Adapun penyakit yang bisa dipicu seperti darah tinggi, penyakit jantung, stroke, nyeri lutut, nyeri pinggang, bahkan bisa mengganggu siklus menstruasi. Proses untuk mengatasi obesitas sangat panjang, bahkan terkadang diet saja tidak mempan untuk mengatasi kondisi ini.

Masalah obesitas ini dialami oleh salah satu pasien perempuan (49) di Mayapada Hospital Bandung. Pasien telah melakukan diet selama bertahun-tahun, namun usahanya tak membuahkan hasil. Tak hanya berat badan, pasien juga beberapa keluhan lain, seperti mudah lelah dan nyeri pada kedua lututnya.


Kondisi yang tak kunjung membaik itu mendorongnya untuk datang ke Mayapada Hospital Bandung dan berkonsultasi dengan Dr.dr. Reno Rudiman, MSc, SpB-Subsp BD (K), FICS, FCSI, seorang Dokter Spesialis Bedah Digestif Mayapada Hospital Bandung. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, operasi bariatrik dilakukan untuk mengatasi keluhannya.

dr. Reno menjelaskan bahwa operasi bariatrik merupakan tindakan operasi untuk mengatasi obesitas, dan memperbaiki komorbid atau penyakit penyerta dengan mengubah struktur saluran cerna.

Perubahan ini nantinya akan membantu membatasi konsumsi jumlah makanan sekaligus memengaruhi nafsu makan. Operasi bariatrik ini juga dikenal dengan istilah bedah metabolik, yakni tindakan bedah pada sistem pencernaan bagian atas untuk membantu menurunkan berat badan.

"Prosedur ini dianjurkan pada mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 35. Bisa juga dilakukan oleh mereka dengan IMT 30 yang memiliki komorbid. Operasi ini biasanya dilakukan pada usia 15-70 tahun. Bagi mereka yang punya riwayat kencing manis atau diabetes selama 10 tahun dan tidak berhasil dengan obat, tindakan bariatrik bisa dilakukan pada IMT 27,5," jelas dr. Reno dalam keterangan tertulis, Selasa (29/10/2024).


Pasien yang berkonsultasi dengan dr. Reno diketahui memiliki IMT 37.6 sehingga operasi bariatrik bisa dilakukan.

"Bedah bariatrik yang dilakukan terhadap pasien menggunakan teknik Laparoskopi secara minimal invasif (minim sayatan), dengan membuat 3-4 lubang kecil berukuran 5mm, 11mm, dan 15mm menggunakan alat khusus berukuran kecil dengan bantuan kamera dan monitor. Sayatan kecil ini mengakibatkan trauma yang minimal sehingga proses pemulihan hanya memerlukan waktu singkat," lanjutnya.

Sebelum tindakan dilakukan, terdapat beberapa prosedur pemeriksaan yang harus dijalankan oleh pasien guna memastikan bahwa kriteria pasien telah sesuai dengan indikasi. Pasien juga harus melakukan medical check up seperti tes darah dan rekam jantung. Selanjutnya, diperlukan pula tes endoskopi untuk melihat kondisi saluran cerna bagian atas untuk menentukan tipe pembedahan bariatrik yang akan dijalankan.

Tak hanya itu, pasien juga diminta untuk diet cair rendah kalori-lemak dan tinggi protein selama satu sampai dua minggu sebelum operasi demi menurunkan berat badan, mengempiskan usus, dan mengurangi fatty liver sehingga mempermudah proses pembedahan.

Setelah melakukan operasi bariatrik, proses pemulihan pasien tidak membutuhkan waktu lama. Dokter Reno mengungkapkan bahwa di hari pertama pasca-operasi, pasien diharapkan sudah bisa berjalan.


Operasi Bariatrik pada dasarnya memiliki beberapa metode yang dapat dilakukan. Namun, di antara metode yang ada, terdapat salah satu metode yang populer. Metode tersebut adalah Sleeve Gastrectomy yang dianggap paling cepat, sederhana, dan relatif aman.

"Metode ini dilakukan dengan membuang sekitar 65-70% bagian lambung, membuat daya tampung lambung berkurang secara signifikan sehingga pasien jadi lebih cepat kenyang," tutur dr. Reno.

Tak hanya sekedar menjalankan operasi, dr. Reno menekankan bahwa pasien harus berkomitmen melanjutkan gaya hidup sehat dengan berolahraga untuk membakar lemak yang masih ada di dalam tubuh.

"Dianjurkan untuk olahraga teratur demi membakar lemak yang masih ada dalam tubuh. Olahraga yang disarankan bersifat aerobik, seperti jalan cepat, bersepeda atau berenang," ujar dr. Reno.

Selain itu, pasien juga perlu berkomitmen untuk merubah pola makan menjadi lebih sehat.

"Pasien perlu mengikuti arahan makan yang sesuai dari ahli gizi, cairan yang dikonsumsi juga harus cukup, karena pasien hanya bisa mengonsumsi makanan dalam porsi kecil. Jadi, harus makan lebih sering. Multivitamin juga harus dikonsumsi sesuai aturan. Hindari makanan pedas, asam, dan bergula serta hindari juga minuman bersoda, alkohol, dan rokok," kata dr. Reno.


Ia juga menganjurkan beberapa jenis protein yang dapat dikonsumsi seperti telur, dada ayam, dan ikan. Operasi bariatrik bisa menjadi solusi bagi yang masih terjebak dalam masalah obesitas.

Untuk mengetahui apakah bariatrik menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pencernaan, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter-dokter ahli dan berpengalaman yang ada di Gastrohepatology Center Mayapada Hospital melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Aplikasi ini memberi kemudahan untuk mengakses layanan Mayapada Hospital dengan cepat, seperti memperoleh nomor antrean lebih awal dan kemudahan proses pembayaran di berbagai kanal pembayaran (multi channel payment) yang terhubung di MyCare.

Selain itu, untuk mendukung pola hidup sehat Anda, MyCare juga terhubung dengan Google Fit dan Health Access. Dengan fitur ini, Anda dapat memantau aktivitas olahraga dan kebugaran, seperti menghitung jumlah kalori terbakar, indeks masa tubuh, menghitung jumlah langkah kaki (footsteps), dan menghitung detak jantung.

Berbagai informasi kesehatan dan layanan terkini di Mayapada Hospital juga terangkum dalam fitur Health Articles & Tips yang ada di MyCare. Kini, MyCare dapat diunduh di Google Play Store dan App Store, dan pengguna yang baru registrasi pertama kali akan mendapat reward point untuk potongan harga di berbagai layanan di Mayapada Hospital.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork