Pria Ini Tak Potong Rambut Selama 2 Tahun, Alasannya Bikin Terharu

Tumor otak membuat wanita ini harus kehilangan rambutnya. Tapi putranya tak mau membiarkan itu terjadi. Dia rela mendonorkan rambutnya agar sang ibu bisa kembali percaya diri.

Melanie Shaha asal Arizona, AS, didiagnosa mengidap tumor otak dan harus menjalani serangkaian pengobatan untuk bisa sembuh. Mulai dari operasi pengangkatan tumor hingga radiasi selama bertahun-tahun.

Terapi radiasi menimbulkan efek samping yang mengubah penampilannya secara drastis. Rambutnya rontok parah hingga jadi botak.

"Saya menjalani operasi pengangkatan tumor dan hasilnya sangat bagus," ujar ibu enam anak ini, seperti dikutip dari Brightside.

Melanie sempat khawatir kalau rambutnya akan rontok. Namun kala itu dokter memastikan bahwa dia tidak akan kehilangan rambutnya pascaoperasi.

Perkiraan dokter ternyata salah. Tiga bulan kemudian rambutnya mulai rontok terus menerus hingga mengalami kebotakan. Penampilannya dengan kepala tanpa rambut orang memandang aneh dirinya dan mengucapkan hal-hal yang membuat kepercayaan dirinya luntur.

Melanie mengatakan tidak terlalu memikirkan sakit yang dideritanya. Tapi dia benci ketika orang melihatnya sebagai 'si sakit' dan jadi pusat perhatian setiap kali tampil di muka umum.

Saat itulah anak Melanie, Matt Shaha, mengambil tindakan. Dia memutuskan memanjangkan rambutnya untuk sang ibu.

Matt mulai memelihara rambut pada 2020 dan dengan sabar merawatnya secara rutin agar rambutnya tumbuh subur, tebal dan indah. Dua tahun lamanya pria 28 tahun ini tak potong rambut.

Setelah rambutnya mencapai panjang yang dibutuhkan, Matt langsung mengguntingnya. Rambut yang telah dua tahun dipelihara itu kemudian diserahkan ke Compassionate Creations, perusahaan pembuat wig khusus untuk orang-orang yang mengalami kebotakan.

Melanie pun mencoba wig yang terbuat dari rambut anaknya sendiri dan hasilnya sangat natural. Nyaris tidak terlihat seperti rambut palsu.

Donasi rambut dari Matt membuat Melanie kembali percaya diri. Untuk pertamakalinya dalam 4 tahun, Melanie akhirnya berani bercermin dan merasa dirinya yang dulu telah kembali.