Sutjiati Narenda adalah atlet senam ritmik yang mewakili Lampung dalam PON XX Papua. Pertama kali tanding di Pekan Olahraga Nasional, ia sukses menyabet emas. Foto: Instagram @sutji.ritma
Punya paras cantik yang unik, Sutjiati Narendra memang blasteran. Remaja 17 tahun yang lahir di New York tersebut memiliki ibu seorang warga Amerika Serikat. Foto: MARTONA
Sempat bergabung dengan timnas AS, ia memilih untuk membela Indonesia sejak 2019. Foto: MARTONA
Ia memutuskan untuk pulang ke negara ayahnya dan menjadi atlet di sini. Meski sempat mengalami kesulitan dalam proses pindah kewarganegaraan untungnya hal itu tidak menyurutkan tekadnya untuk menjadi bagian dari timnas Indonesia. Foto: agustinus tri mulyadi
Dilansir Antara, Sutjiati sudah banyak menorehkan prestasi dalam cabang olahraga senam ritmik di Amerika Serikat. Meski punya pengalaman internasional, remaja ini tetap merasa gugup ketika harus bertanding dalam skala nasional. Foto: Instagram @sutji.ritma
"It's very different, the feeling, the whole competition is different, it's really intense here. Walaupun nasional tapi energinya beda banget," kata Sutjiati. Foto: Instagram @sutji.ritma
Menurut Sutjiati, para pesenam di Indonesia memiliki kemampuan yang hampir setara sehingga membuatnya gugup. Foto: Instagram @sutji.ritma
Untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, ia pun meminta tim Lampung untuk menambahkan kesan etnik dalam laganya minggu lalu. Karenanya, Sutjiati tampil dengan lantunan Bengawan Solo sebagai lagu utama. Foto: Instagram @sutji.ritma
Lagu Bengawan Solo pun mengantarkan Sutjiati memenangkan dua emas dan satu perak dalam PON XX Papua untuk Lampung. Foto: Instagram @sutji.ritma
Meski belum sepenuhnya lancar berbahasa Indonesia, Sutjiati bertekad untuk mengharumkan Tanah Air dengan prestasinya sebagai pesenam. Targetnya dalam waktu dekat adalah bisa memenangkan pertandingan dalam SEA Games mendatang. Foto: Instagram @sutji.ritma