10 Foto Satu-satunya Reporter Wanita di Konpers Taliban, Keberaniannya Dipuji
Taliban baru saja menggelar konferensi pers pertamanya sejak kembali berkuasa di Afghanistan. Dalam acara temu wartawan itu, ada satu jurnalis wanita bernama Charlotte Bellis. Ia pun jadi sorotan karena berani melontarkan pertanyaan sensitif kepada Taliban mengenai keamanan wanita. Foto: Instagram @charlottebellis
Taliban dikenal suka melanggar hak-hak wanita, termasuk dengan memaksa memakai burqa hingga menikahkan paksa. Hal tersebut menjadi pertanyaan utama Charlotte ketika diberi kesempatan untuk bertanya pada juru bicaranya. Foto: Instagram @charlottebellis
Charlotte Bellis sendiri adalah jurnalis yang bekerja untuk Al Jazeera sejak 2019. Wanita asal Selandia Baru itu sudah berpengalaman meliput konflik yang terjadi di Afghanistan. Keberaniannya turun ke negara berkonflik pun menuai pujian dan kekaguman. Foto: Instagram @charlottebellis
Dilihat dari akun Instagram-nya, wanita berambut pirang yang sering tampil dengan kerudung itu telah meliput berbagai hal, mulai dari pemilu hingga komunitas wanita berprestasi di Afghanistan. Foto: Instagram @charlottebellis
Dalam video yang viral baru-baru ini, Charlotte terlihat tenang selagi memberikan pertanyaan yang menohok mengenai keamanan para wanita di Afghanistan. Foto: Instagram @charlottebellis
"Aku ingin bicara tentang hak wanita dan anak-anak perempuan, mengenai apakah para wanita diperbolehkan bekerja dan apa anak-anak perempuan masih tetap pergi sekolah. Kepastian apa yang bisa kamu berikan kepada wanita dan anak-anak bahwa hak-hak mereka akan dilindungi?" ujarnya. Foto: Instagram @charlottebellis
Pertanyaan yang bisa dibilang berani itu dijawab oleh Zabiullah Mujahid yang menjadi juru bicara Taliban. "Wanita aka diberikan semua hak-haknya. Apakah itu dalam pekerjaan atau aktivitas-aktivitas lain karena mereka adalah bagian penting dalam masyarakat," Foto: Instagram @charlottebellis
Dikatakan jika semua itu akan diberikan selagi mereka mengikuti syariat Islam. "Kami menjamin semua hak-hak mereka dalam batasan-batasan Islam," ujar Zabiullah. Foto: Instagram @charlottebellis
Charlotte sendiri mengakui jika Taliban secara mengejutkan bersikap lebih ramah kali ini. Ia juga mengatakan jika Taliban berjanji tidak ingin ada pertumpahan darah. Wanita 35 tahun itu tapi tidak mentah-mentah mempercayainya karena menurutnya kelompok ekstrimis tersebut telah menyiapkan daftar orang-orang yang ingin dibunuh. Foto: Instagram @charlottebellis
Para wanita di Afghanistan tampaknya masih akan tetap hidup dengan ketakutan. Taliban punya sejarah bahkan pernah menembak wanita yang berpakaian ketat dan melarang mereka berjalan di luar tanpa mahram laki-laki. Foto: Instagram @charlottebellis