8 Foto Pilot Wanita Pertama Afghanistan yang Pernah Diancam Mati Taliban

Niloofar Rahmani menjadi simbol harapan bagi jutaan wanita Afghanistaan ketika muncul dalam media massa yang menyebutnya sebagai pencetak sejarah karena merupakan pilot wanita pertama di negaranya pada 2013 lalu. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani menjadi simbol harapan bagi jutaan wanita Afghanistaan ketika muncul dalam media massa yang menyebutnya sebagai pencetak sejarah karena merupakan pilot wanita pertama di negaranya pada 2013 lalu. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani pernah menjadi kontroversi dan memicu perdebatan nasional tentang kepulangannya ke Afghanistan pasca melakukan kursus pelatihan selama 15 bulan di Amerika Serikat (AS) pada 2016. Niloofar memicu perdebatan karena ia tidak ingin pulang ke Afghanistan. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani pernah menjadi kontroversi dan memicu perdebatan nasional tentang kepulangannya ke Afghanistan pasca melakukan kursus pelatihan selama 15 bulan di Amerika Serikat (AS) pada 2016. Niloofar memicu perdebatan karena ia tidak ingin pulang ke Afghanistan. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani mengajukan hak asylum ke pemerintah AS untuk mendapatkan perlindungan. Juru bicara dari Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanesh, mengatakan bahwa wanita berkulit putih itu telah mengkhianati negaranya. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani mengajukan hak asylum ke pemerintah AS untuk mendapatkan perlindungan. Juru bicara dari Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanesh, mengatakan bahwa wanita berkulit putih itu telah mengkhianati negaranya. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar mendapatkan asylum atau suaka dari pemerintah Amerika Serikat pada 2018. Namun keluarganya tetap berada di Kabul, Afghanistan. Foto: Twitter
Niloofar mendapatkan asylum atau suaka dari pemerintah Amerika Serikat pada 2018. Namun keluarganya tetap berada di Kabul, Afghanistan. Foto: Twitter
Niloofar Rahmani meminta suaka atau perlindungan pemerintah Amerika Serikat karena diancam mati oleh Taliban.  “Taliban mulai mengancam diriku dan keluargaku dengan mengatakan aku bukanlah wanita muslim yang baik, aku sudah melupakan budaya muslim dan aku pantas dibunuh,” katanya dalam wawancara dengan Fox13. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani meminta suaka atau perlindungan pemerintah Amerika Serikat karena diancam mati oleh Taliban.  “Taliban mulai mengancam diriku dan keluargaku dengan mengatakan aku bukanlah wanita muslim yang baik, aku sudah melupakan budaya muslim dan aku pantas dibunuh,” katanya dalam wawancara dengan Fox13. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Ketika namanya menjadi populer, Niloofar juga mendapat ancaman dari rekan-rekan pria seprofesinya. Mulai dari penghinaan hingga ancaman pembunuhan datang dari pria-pria yang tidak suka profesinya sebagai pilot karena mereka percaya bahwa seorang wanita sebaiknya di rumah saja. Ancaman yang datang membuat Niloofar harus membawa senjata api setiap hari sebagai bentuk perlindungan diri. Ia juga tidak pernah meninggalkan pangkalan udaranya menggunakan seragam agar tak menjadi target. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Ketika namanya menjadi populer, Niloofar juga mendapat ancaman dari rekan-rekan pria seprofesinya. Mulai dari penghinaan hingga ancaman pembunuhan datang dari pria-pria yang tidak suka profesinya sebagai pilot karena mereka percaya bahwa seorang wanita sebaiknya di rumah saja. Ancaman yang datang membuat Niloofar harus membawa senjata api setiap hari sebagai bentuk perlindungan diri. Ia juga tidak pernah meninggalkan pangkalan udaranya menggunakan seragam agar tak menjadi target. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Kini Taliban kembali menguasai Afghanistan, Niloofar Rahmani mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya. Dia juga mengkhawatirkan keluarganya yang berada di Afghanistan. “Ayahku orang yang kuat. Dia berusaha memberitahuku semuanya baik-baik saja,” ujarnya. Foto: Twitter
Kini Taliban kembali menguasai Afghanistan, Niloofar Rahmani mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya. Dia juga mengkhawatirkan keluarganya yang berada di Afghanistan. “Ayahku orang yang kuat. Dia berusaha memberitahuku semuanya baik-baik saja,” ujarnya. Foto: Twitter
Niloofar Rahmani bahkan menyebut orang Taliban sebagai ’setan’ yang menguasai Afghanistan. “Tiba-tiba saja, para setan ini muncul di kota. Mereka tahu Afghanistan berada di bawah kekuasaan mereka dan mereka akan mulai melakukan kekerasan dan hukum, itu adalah hukum yang mereka berlakukan 20 tahun lalu, atau bahkan lebih kejam,” katanya. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani
Niloofar Rahmani bahkan menyebut orang Taliban sebagai ’setan’ yang menguasai Afghanistan. “Tiba-tiba saja, para setan ini muncul di kota. Mereka tahu Afghanistan berada di bawah kekuasaan mereka dan mereka akan mulai melakukan kekerasan dan hukum, itu adalah hukum yang mereka berlakukan 20 tahun lalu, atau bahkan lebih kejam,” katanya. Foto: Dok. Facebook Niloofar Rahmani