Sosok Pemadam Kebakaran Cantik yang Dulu Gelandangan Kini Bergelar PhD

Sabrina Cohen-Hatton adalah seorang pembakaran di Inggris. Bukan sembarang pemadam kebakaran, ia juga seorang penulis buku dan bergelar PhD. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Sabrina Cohen-Hatton adalah seorang pembakaran di Inggris. Bukan sembarang pemadam kebakaran, ia juga seorang penulis buku dan bergelar PhD. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Kehidupan Sabrina ketika muda memang tak bisa dibilang mudah. Ia sempat tidak punya rumah dan hidup di jalanan ketika remaja. Saat itu, ia pun berjualan koran untuk menghasilkan uang. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Kehidupan Sabrina ketika muda memang tak bisa dibilang mudah. Ia sempat tidak punya rumah dan hidup di jalanan ketika remaja. Saat itu, ia pun berjualan koran untuk menghasilkan uang. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Di usia 17 tahun, wanita tersebut sudah mendatangi tujuh pemakaman dari orang-orang yang dikenalnya yang meninggal karena diserang di jalanan. Meski pahit, pengalaman hidup Sabrina membawanya pada kesuksesan seperti sekarang. Ia pun menuliskannya dalam buku The Heat of The Moment yang belum lama ini dirilis.  Foto: dok. HANDOUT
Di usia 17 tahun, wanita tersebut sudah mendatangi tujuh pemakaman dari orang-orang yang dikenalnya yang meninggal karena diserang di jalanan. Meski pahit, pengalaman hidup Sabrina membawanya pada kesuksesan seperti sekarang. Ia pun menuliskannya dalam buku 'The Heat of The Moment' yang belum lama ini dirilis.  Foto: dok. HANDOUT
Selain harus tinggal di jalanan dan menjual koran di usia muda, Sabrina mengungkap ia pernah diserang oleh kaum fasis. Pengalaman pahit ini juga sempat ingin dilupakannya sebelum akhrinya dibagikan dalam buku. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Selain harus tinggal di jalanan dan menjual koran di usia muda, Sabrina mengungkap ia pernah diserang oleh kaum 'fasis'. Pengalaman pahit ini juga sempat ingin dilupakannya sebelum akhrinya dibagikan dalam buku. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Itu sangat tidak menyenangkan. Tapi ada beberapa hal positif yang datang dari sana. Salah satunya yang aku bicarakan dalam buku adalah bagaimana kehidupan tersebut membentuk apa yang datang kemudian, ungkapnya dilansir Dailymail. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
"Itu sangat tidak menyenangkan. Tapi ada beberapa hal positif yang datang dari sana. Salah satunya yang aku bicarakan dalam buku adalah bagaimana kehidupan tersebut membentuk apa yang datang kemudian," ungkapnya dilansir Dailymail. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Singkat cerita, wanita 36 tahun tersebut berhasil bertahan hidup dengan berbagai bantuan dan berjualan koran. Ia lalu bisa menyewa kamar sebelum akhirnya bergabung dengan pemadam kebakaran. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Singkat cerita, wanita 36 tahun tersebut berhasil bertahan hidup dengan berbagai bantuan dan berjualan koran. Ia lalu bisa menyewa kamar sebelum akhirnya bergabung dengan pemadam kebakaran. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Sabrina pun melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar PhD. Diakuinya, jika hal tersebut tidaklah mudah. Namun pengalaman hidup mendorongnya untuk menyelesaikan studi. Aku tahu seberapa sulitnya hidupku itu tidak seberat hidupku yang dulu. Itu memberiku ketabahan dan kegigihan. Itu membuatku sangat menghargai semua orang, kata Sabrina. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Sabrina pun melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar PhD. Diakuinya, jika hal tersebut tidaklah mudah. Namun pengalaman hidup mendorongnya untuk menyelesaikan studi. "Aku tahu seberapa sulitnya hidupku itu tidak seberat hidupku yang dulu. Itu memberiku ketabahan dan kegigihan. Itu membuatku sangat menghargai semua orang," kata Sabrina. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Ibu satu anak tersebut pun memilih profesi pemadam kebakaran karena bisa membantu orang. Alasan pemadam kebakaran menarik bagiku karena aku menghabiskan waktu di jalanan menjalani hari yang buruk dan pemadam kebakaran sangat beruntung karena bisa membantu orang ketika mereka memiliki hari terburuk, tuturnya. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Ibu satu anak tersebut pun memilih profesi pemadam kebakaran karena bisa membantu orang. "Alasan pemadam kebakaran menarik bagiku karena aku menghabiskan waktu di jalanan menjalani hari yang buruk dan pemadam kebakaran sangat beruntung karena bisa membantu orang ketika mereka memiliki hari terburuk," tuturnya. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Aku pernah mengalami tidak punya rumah yang membuatku melihat bagaimana aku bisa membantu orang lain, tambah Sabrina. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
"Aku pernah mengalami tidak punya rumah yang membuatku melihat bagaimana aku bisa membantu orang lain," tambah Sabrina. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Ketika pertama kali bergabung, Sabrina menjadi wanita pertama di pemadam kebakaran daerah Risca pada usia 18. Kini, ia pun menjabat sebagai deputy assistant commissioner dan menjadi wanita berpangkat tertinggi di Inggris. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton
Ketika pertama kali bergabung, Sabrina menjadi wanita pertama di pemadam kebakaran daerah Risca pada usia 18. Kini, ia pun menjabat sebagai deputy assistant commissioner dan menjadi wanita berpangkat tertinggi di Inggris. Foto: Instagram @dr_sab_cohenhatton