Dr Yumiko Kadota adalah seorang ahli bedah plastik di Sydney, Australia. Ia mulai bekerja di Rumah Sakit Bankston-Lidcombe pada Februari 2018. Yumiko pun kemudian menggambarkan pekerjaannya sebagai hari kerja terburuk dalam hidupnya karena harus bekerja 180 jam selama delapan hari dan berakhir di rumah sakit. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
Dalam postingan blognya Yumiko berbagi tentang jam-jam mengerikan yang harus dia habiskan di rumah sakit. Selama tiga bulan dia bekerja di sana, ia hampir tidak punya waktu untuk tidur, makan atau bahkan bersosialisasi dengan teman-teman. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
“Siklus dua minggu saya terlihat seperti ini: Ada panggilan dari Senin pagi jam 7.30 sampai Senin depannya jam 4 sore, sekitar 180 jam terus menerus. Ini berarti bahwa setiap saat selama 180 jam itu, saya dapat panggilan oleh rumah sakit," ungkapnya. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
Yumiko pun mengakui selalu diikuti oleh pekerjaan dengan panggilan telepon saat dirinya pulang, mencoba memarkir mobil di garasi, mandi, memasak makan malam, hingga tidur. Setiap dua minggu, ia juga hanya mendapatkan tidur tanpa gangguan selama empat malam. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
“10 malam lainnya tidak dapat diprediksi. Mungkin aku akan bangun, mungkin aku tidak akan bangun. Keresahan mental ini selama 10 hari dalam dua minggu telah membebani saya. Saya tidak bisa pergi dan berolahraga, saya tidak bisa merencanakan apa pun untuk kehidupan sosial, dan saya harus siaga," ujarnya. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
Dengan jadwalnya yang sibuk, Yumiko terpaksa harus makan di rumah sakit. Biasanya ia makan makanan tidak sehat seperti keripik dan roti pisang. Setelah dua bulan, mantan pelari maraton ini tidak bisa berkata-kata ketika dia didiagnosis mengalami kelebihan berat badan, stress dan ususnya bermasalah. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
Setelah melewati semua cobaan dan kesengsaraan, wanita berusia 31 tahun ini tidak punya pilihan selain akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaannya. Yumiko pun mengakui meskipun secara fisik dirinya masih hidup, tapi secara rohani ia hancur. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
“Saya tahu apa artinya mengundurkan diri saya akan masuk daftar hitam dan saya tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan di bedah plastik lagi di Sydney. Tapi saya tidak bisa melanjutkan," terang Yumiko. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko
Yumiko mengakhiri jabatannya dengan menyatakan harapan untuk kembali ke praktiknya begitu dia merasa lebih baik. Terlepas dari semua yang dia hadapi, ia masih memiliki tekad melakukan operasi plastik. Kini, ia telah menghabiskan waktunya dengan membaca buku, berlatih yoga, dan makan makanan seimbang untuk menyembuhkan dirinya sendiri dari trauma. Foto: Dok. Instagram @mindbodymiko