8 Etiket Saat Naik Lift yang Perlu Kamu Tahu

Jika hanya turun atau naik satu lantai, sebaiknya gunakan tangga. Pertimbangkan orang lain yang mungkin terburu-buru harus ke lantai yang lebih jauh jaraknya. Aturan dua atau tiga lantai itu penting, kata ahli etiket Liz Taylor Grussing, tentang aturan tak tertulis bahwa lift sebaiknya digunakan untuk orang yang perlu naik/turun minimal 2-3 lantai. Foto: iStock

Jika hanya turun atau naik satu lantai, sebaiknya gunakan tangga. Pertimbangkan orang lain yang mungkin terburu-buru harus ke lantai yang lebih jauh jaraknya. "Aturan dua atau tiga lantai itu penting," kata ahli etiket Liz Taylor Grussing, tentang aturan tak tertulis bahwa lift sebaiknya digunakan untuk orang yang perlu naik/turun minimal 2-3 lantai. Foto: iStock

Apabila menerima telepon dari seseorang ketika berada di dalam lift, tunda perbincangan Anda hingga keluar lift atau sampai di lantai yang dituju. Mendengar orang berbicara di telepon apalagi dengan volume suara keras, pengguna lain bisa tidak nyaman karena ruangan lift yang sempit akan membuat suara terdengar lebih keras. Foto: iStock

Apabila menerima telepon dari seseorang ketika berada di dalam lift, tunda perbincangan Anda hingga keluar lift atau sampai di lantai yang dituju. Mendengar orang berbicara di telepon apalagi dengan volume suara keras, pengguna lain bisa tidak nyaman karena ruangan lift yang sempit akan membuat suara terdengar lebih keras. Foto: iStock

Sebaiknya hindari mengobrol terlalu banyak di dalam lift. Simpan obrolan atau hasrat kamu untuk bergosip di luar lift saja. Tidak semua orang di dalam lift ingin mendengar betapa menyebalkannya Si Bos, liburan mahal yang baru saja kamu nikmati atau bahkan bisnis yang kamu jalani. Tidak profesional. Jangan bicarakan bisnis sampai kamu keluar gedung, jelas Liz, seperti dikutip dari Readers Digest. Foto: iStock

Sebaiknya hindari mengobrol terlalu banyak di dalam lift. Simpan obrolan atau hasrat kamu untuk bergosip di luar lift saja. Tidak semua orang di dalam lift ingin mendengar betapa menyebalkannya Si Bos, liburan mahal yang baru saja kamu nikmati atau bahkan bisnis yang kamu jalani. "Tidak profesional. Jangan bicarakan bisnis sampai kamu keluar gedung," jelas Liz, seperti dikutip dari Reader's Digest. Foto: iStock

Jangan terlalu banyak bicara, tapi jangan pula terlalu diam. Terutama bila kamu berada di satu gedung dengan karyawan lain atau saling mengenal, bahkan jika itu adalah atasan. Ucapan sederhana seperti, selamat siang atau halo cukup untuk menunjukkan sopan santun. Foto: iStock

Jangan terlalu banyak bicara, tapi jangan pula terlalu diam. Terutama bila kamu berada di satu gedung dengan karyawan lain atau saling mengenal, bahkan jika itu adalah atasan. Ucapan sederhana seperti, 'selamat siang' atau 'halo' cukup untuk menunjukkan sopan santun. Foto: iStock

Lift bukanlah tempat untuk berdandan atau touch up. Lakukan aktivitas itu di toilet sebelum memasuki ruangan kantor atau tempat meeting. Foto: iStock

Lift bukanlah tempat untuk berdandan atau touch up. Lakukan aktivitas itu di toilet sebelum memasuki ruangan kantor atau tempat meeting. Foto: iStock

Hindari mata kamu melihat-lihat ke sekeliling ruang lift, terlebih lagi jika ada banyak orang. Kamu bukan detektif atau agen rahasia yang sedang menyelidiki orang, kan? Kontak mata pada orang tak dikenal akan membuat tidak nyaman. Orang harus selalu melihat ke depan. Kamu ingin membuat setiap orang merasa senyaman mungkin, terang Liz. Foto: iStock

Hindari mata kamu melihat-lihat ke sekeliling ruang lift, terlebih lagi jika ada banyak orang. Kamu bukan detektif atau agen rahasia yang sedang menyelidiki orang, kan? Kontak mata pada orang tak dikenal akan membuat tidak nyaman. "Orang harus selalu melihat ke depan. Kamu ingin membuat setiap orang merasa senyaman mungkin," terang Liz. Foto: iStock

Utamakan pengguna lift lain yang berkebutuhan khusus. Misalnya dengan kursi roda, scruncher, atau berbagai kondisi lainnya. Biarkan mereka masuk lift terlebih dahulu dan jika perlu kamu ikut membantu. Hal ini juga berlaku pada lansia, wanita hamil atau ibu yang membawa balita. Foto: iStock

Utamakan pengguna lift lain yang berkebutuhan khusus. Misalnya dengan kursi roda, scruncher, atau berbagai kondisi lainnya. Biarkan mereka masuk lift terlebih dahulu dan jika perlu kamu ikut membantu. Hal ini juga berlaku pada lansia, wanita hamil atau ibu yang membawa balita. Foto: iStock

Kalau kamu berada paling depan dan ada orang di belakang yang akan keluar lift, sebaiknya jangan hanya bergeser ke samping. Keluar lift terlebih dahulu untuk memberi jalan dinilai lebih sopan ketimbang bergeser. Terlebih lagi jika situasi di dalam lift cukup penuh. Foto: iStock

Kalau kamu berada paling depan dan ada orang di belakang yang akan keluar lift, sebaiknya jangan hanya bergeser ke samping. Keluar lift terlebih dahulu untuk memberi jalan dinilai lebih sopan ketimbang bergeser. Terlebih lagi jika situasi di dalam lift cukup penuh. Foto: iStock