Kemudian klenting dipecah dalam upacara mecah pamor yang juga sarat filosofi kehidupan. Dijelaskan Wigung, pamor adalah gambar guratan bilah keris pusaka, hasil tempaan para empu dengan logam pilihan. Pecahan tersebut membentuk guratan yang indah. "Pecah pamor bukan rusak, tetapi justru muncul kecantikan, keindahan, dan kepribadian yang baik-baik. Demikian pula yang diharapkan, pamornya calon pengantin akan muncul. Pamor sejati bagi orang hidup adalah tindak-tanduk, tingkah laku, muna-muni, iman dan takwa," terang Wigung. Foto: Tim Media Pernikahan Erina-Kaesang/Kris