Seorang wanita bernama Syahindah Ishak melakukan sesi foto prewedding beberapa waktu lalu. Anehnya wanita itu hanya sendirian, tak tampak sang calon mempelai pria. Ternyata tunangannya menghilang tanpa alasan tiga minggu sebelum tanggal menikah. Foto: lightviewsg/FB
Syahindah asal Singapura mengaku sakit hati ketika diputus sepihak oleh calon suaminya padahal akan menikah beberapa minggu lagi. Untuk mengobati rasa sakit itu ia memutuskan untuk tetap melakukan sesi pemotretan meski hanya sendiri. Foto: lightviewsg/FB
Dilansir Mothership, Syahindah bertemu dengan mantan tunangan suatu hari. Mengejutkan, pria itu mengaku ingin memutuskan hubungan mereka tanpa alasan lalu langsung pergi. Setelahnya, pria tersebut tidak bisa dihubungi dan Syahindah diblokir oleh dia bahkan keluarganya. Foto: lightviewsg/FB
"Tentu ada momen-momen yang aku sangat ratapi karena mantan tunanganku adalah duda. Dia punya dua anak kecil dan aku sudah dekat dengan mereka. Aku menantikan hidup baru sebagai istri dan ibu tiri. Walaupun hubungan itu sudah berakhir, aku merasa aku kehilangan hidup yang seharusnya aku bisa bangun," ujar wanita yang bertemu mantan tunangan lewat aplikasi kencan khusus para muslim ingin mencari pasangan untuk menikah itu. Foto: lightviewsg/FB
Meski tidak mengaku apa alasannya mereka tidak jadi menikah, Syahindah berpikir jika karena finansial. "Aku pikir situasi COVID-19 mempengaruhinya. Pekerjaannya terkenana imbas dan secara finansial dia bergantung padaku untuk banyak hal. Tapi kami bisa mengatasinya dan karena itu, aku pikir kami bisa mengatasi apapun," kata Syahindah. Foto: lightviewsg/FB
Untungnya Syahindah memang berencana mengadakan pesta pernikahan sederhana jadi tidak sulit mengurus pembatalannya. Ia mengaku jika restoran dan dekorasi bersikap empati dan bersedia untuk me-refund. Sayangnya souvenir yang sudah jadi tidak dapat dikembalikan dan menumpuk di rumah Syahindah dan membuatnya sedih setiap kali melihat. Foto: lightviewsg/FB
Wanita itu pun memutuskan untuk menjalani foto prewedding karena ingin terinspirasi wanita lain yang mengalami hal serupa. "Kadang cerita sukses tidak berakhir dengan 'couple goals'. Kadang itu tentang melewati sakit hati dan mengetahui apa yang kamu ingin lakukan dan belajar dari itu," ungkapnya. Foto: lightviewsg/FB