Foto: Uniknya Pernikahan yang Prosesi Akadnya Dilakukan Sambil Panjat Tebing

Prosesi pernikahan pasangan bernama Subandriyo dan Nita regina Mutiara Kasih menjadi viral karena begitu unik. Subandriyo dan Nita melakukan akad nikah di atas dinding panjat tebing pada Selasa (6/8/2019) di Universitas Muhammadiyah Malang. Keduanya bergelantungan di dinding panjat tebing saat penghulu yang juga ikut memanjat tebing, menikahkan mereka. Foto: Eko Susanto/detikcom

Prosesi pernikahan pasangan bernama Subandriyo dan Nita regina Mutiara Kasih menjadi viral karena begitu unik. Subandriyo dan Nita melakukan akad nikah di atas dinding panjat tebing pada Selasa (6/8/2019) di Universitas Muhammadiyah Malang. Keduanya bergelantungan di dinding panjat tebing saat penghulu yang juga ikut memanjat tebing, menikahkan mereka. Foto: Eko Susanto/detikcom

Melalui sambungan via telpon dengan Wolipop Jumat (9/8/2019), Nita sang mempelai wanita menceritakan soal pernikahan uniknya dengan Subandriyo. Nita awalnya menceritakan bagaimana dirinya mengenal suaminya. Keduanya bertemu berkat sebuah biro jodoh bernama Golek Garwo. Foto: Eko Susanto/detikcom

Melalui sambungan via telpon dengan Wolipop Jumat (9/8/2019), Nita sang mempelai wanita menceritakan soal pernikahan uniknya dengan Subandriyo. Nita awalnya menceritakan bagaimana dirinya mengenal suaminya. Keduanya bertemu berkat sebuah biro jodoh bernama Golek Garwo. Foto: Eko Susanto/detikcom

Nita dan Subandriyo sepakat untuk mengikuti acara nikah massal karena unik dan tidak ingin membebani orangtua dengan biaya pernikahan. Pasangan yang tinggal di Yogyakarta ini pun mendaftar pada panitia pernikahan massal di Universitas Muhammadiyah Magelang. Foto: Eko Susanto/detikcom

Nita dan Subandriyo sepakat untuk mengikuti acara nikah massal karena unik dan tidak ingin membebani orangtua dengan biaya pernikahan. Pasangan yang tinggal di Yogyakarta ini pun mendaftar pada panitia pernikahan massal di Universitas Muhammadiyah Magelang. Foto: Eko Susanto/detikcom

Setelah mendaftar mereka diharuskan datang menjalani gladi resik pada 4 Agustus 2019. Pada saat itulah keduanya diberitahukan kalau prosesi akad nikah mereka akan digelar di area wall climbing. Dalam menggelar pernikahan massal, panitia memang memilih tempat-tempat yang unik di kampus UMM sebagai lokasi akad nikah. Selain area wall climbing, tempat lainnya adalah laboratorium farmasi, studio radio dan crane bengkel otomotif. Foto: Eko Susanto/detikcom
Setelah mendaftar mereka diharuskan datang menjalani gladi resik pada 4 Agustus 2019. Pada saat itulah keduanya diberitahukan kalau prosesi akad nikah mereka akan digelar di area wall climbing. Dalam menggelar pernikahan massal, panitia memang memilih tempat-tempat yang unik di kampus UMM sebagai lokasi akad nikah. Selain area wall climbing, tempat lainnya adalah laboratorium farmasi, studio radio dan crane bengkel otomotif. Foto: Eko Susanto/detikcom
Saat hari pernikahannya, Nita yang berhijab memakai gaun pengantin muslimah dilengkapi dengan veil. Sedangkan Subandriyo mengenakan setelan jas hitam dan kemeja putih. Tak lupa keduanya memakai helm dan tali pengaman saat penghulu menikahkan mereka di ketinggian empat meter. Sang penghulu yang menikahkan mereka pun ikut panjat dinding lengkap dengan memakai helm dan tali pengaman. Foto: Eko Susanto/detikcom
Saat hari pernikahannya, Nita yang berhijab memakai gaun pengantin muslimah dilengkapi dengan veil. Sedangkan Subandriyo mengenakan setelan jas hitam dan kemeja putih. Tak lupa keduanya memakai helm dan tali pengaman saat penghulu menikahkan mereka di ketinggian empat meter. Sang penghulu yang menikahkan mereka pun ikut panjat dinding lengkap dengan memakai helm dan tali pengaman. Foto: Eko Susanto/detikcom