Seperti tren pernikahan secara keseluruhan, tren suvenir pernikahan mengalami perkembangan. Ada perbedaan yang cukup signifikan pada pemilihan souvenir pernikahan di era 90-an dan era 2000-an. Foto: Silmia Putri/Wolipop
“Kalau dulu, orang memandang suvenir pernikahan itu asal cantik aja, tapi sekarang orang memilih souvenir yang bermanfaat buat sehari-hari,” ujar pemilik vendor souvenir pernikahan Redribbon di acara Bridestory, Minggu (03/02/2019). Foto: Silmia Putri/Wolipop
Hal ini pun disetujui oleh pemilik vendor suvenir pernikahan Earl & Army bernama Imelda. Menurutnya, produk souvenir favorit adalah pouch. Foto: Silmia Putri/Wolipop
Desain pouch untuk suvenir sangat bervariasi, mulai dari pemilihan bahan hingga ukuran. Foto: Silmia Putri/Wolipop
Contohnya saja pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu yang memilih pouch berbahan kulit sintetis untuk pernikahannya.Foto: Silmia Putri/Wolipop
Baim Wong dan Paula pun memilih pouch untuk suvenir pernikahan mereka. Bahkan, mereka memilih vendor yang sama dengan Kahiyang Ayu, yaitu Ellinorline Gift. Foto: Silmia Putri/Wolipop
Selain pouch, suvenir yang banyak disukai adalah botol minuman dan tas kanvas. Foto: Silmia Putri/Wolipop
Botol minuman juga memiliki banyak pilihan. Harganya memang cukup mahal, yaitu mulai dari Rp 50.000. Foto: Silmia Putri/Wolipop
Selain itu, semakin banyak pengantin yang sudah sadar akan pentingnya menghindari sampah plastik. Mereka meminta suvenir tidak menggunakan packaging. Foto: Silmia Putri/Wolipop
Tidak menggunakan packaging souvenir berbahan plastik bisa jadi ide terbaru tak hanya untuk mengurangi budget tapi mendukung kampanye ‘zero waste’ yang kini sedang digalakkan. Foto: Silmia Putri/Wolipop