Foto: Belanja ala Parisian di Le Bon Marche, Department Store Tertua di Dunia

“It is the most Parisian place here,” ujar Veronique Marinho, salah satu figur penting di industri fashion Prancis, ketika mengajak Wolipop bersama rombongan Pintu Incubator untuk mampir ke Le Bon Marche, Paris, baru-baru ini. Rupanya, pusat belanja yang berlokasi di kawasan Rive Gauche itu merupakan cikal bakal dari konsep department store yang kita kenal. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
“It is the most Parisian place here,” ujar Veronique Marinho, salah satu figur penting di industri fashion Prancis, ketika mengajak Wolipop bersama rombongan Pintu Incubator untuk mampir ke Le Bon Marche, Paris, baru-baru ini. Rupanya, pusat belanja yang berlokasi di kawasan Rive Gauche itu merupakan cikal bakal dari konsep department store yang kita kenal. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Le Bon Marche merupakan bagian dari kerajaan bisnis LVMH, induk perusahaan merek-merek mewah seperti Louis Vuitton, Christian Dior, dan Loewe, setelah dibeli oleh Bernard Arnault pada 1987. “Le Bon Marché Rive Gauche was the first department store in the world,” tulis LVMH di situsnya. Selain merek-merek tersebut, dijual pula produk dari brand lain, termasuk buatan desainer yang baru merintis. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Le Bon Marche merupakan bagian dari kerajaan bisnis LVMH, induk perusahaan merek-merek mewah seperti Louis Vuitton, Christian Dior, dan Loewe, setelah dibeli oleh Bernard Arnault pada 1987. “Le Bon Marché Rive Gauche was the first department store in the world,” tulis LVMH di situsnya. Selain merek-merek tersebut, dijual pula produk dari brand lain, termasuk buatan desainer yang baru merintis. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Sejarah Le Bon Marche dapat ditarik hingga 1838 ketika dua bersaudara, Paul dan Justin Videau, membuka sebuah toko mungil bernama Au Bon Marché. Toko tersebut terdiri dari empat bagian (departemen), dua belas pegawai, dan menjual barang-barang kecil seperti renda, pita, dan linen. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Sejarah Le Bon Marche dapat ditarik hingga 1838 ketika dua bersaudara, Paul dan Justin Videau, membuka sebuah toko mungil bernama Au Bon Marché. Toko tersebut terdiri dari empat bagian (departemen), dua belas pegawai, dan menjual barang-barang kecil seperti renda, pita, dan linen. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Lalu Aristide Boucicaut bergabung sebagai mitra pada 1852. Bersama istrinya, Marguerite, Boucicaut memiliki visi yang belum pernah terpikirkan orang lain: membuat toko di mana semua orang dapat berbelanja dengan nyaman, harga jelas, dan layanan jasa. Di sinilah untuk pertama kali, barang dijual dengan harga tetap dan menggantikan sistem tawar-menawar yang selama ini berlaku. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Lalu Aristide Boucicaut bergabung sebagai mitra pada 1852. Bersama istrinya, Marguerite, Boucicaut memiliki visi yang belum pernah terpikirkan orang lain: membuat toko di mana semua orang dapat berbelanja dengan nyaman, harga jelas, dan layanan jasa. Di sinilah untuk pertama kali, barang dijual dengan harga tetap dan menggantikan sistem tawar-menawar yang selama ini berlaku. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Ketika jumlah pelanggan melonjak, Boucicaut sadar bahwa toko lamanya yang kecil tak lagi cukup menampung antusiasme warga Paris. Ia akhirnya menggandeng arsitek Louis-Auguste Boileau, salah satu pionir penggunaan logam dalam arsitektur, untuk membangun gedung baru yang megah dan terang. Dengan desain art deco yang terawat hingga kini, estetika gedung menawarkan daya tarik tersendiri. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Ketika jumlah pelanggan melonjak, Boucicaut sadar bahwa toko lamanya yang kecil tak lagi cukup menampung antusiasme warga Paris. Ia akhirnya menggandeng arsitek Louis-Auguste Boileau, salah satu pionir penggunaan logam dalam arsitektur, untuk membangun gedung baru yang megah dan terang. Dengan desain art deco yang terawat hingga kini, estetika gedung menawarkan daya tarik tersendiri. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Seiring berjalan waktu, area Le Bon Marche terus dikembangkan. Kini, ada dua gedung utama. Satu khusus untuk produk fashion, satu lagi didedikasikan sebagai pusat kuliner. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Seiring berjalan waktu, area Le Bon Marche terus dikembangkan. Kini, ada dua gedung utama. Satu khusus untuk produk fashion, satu lagi didedikasikan sebagai pusat kuliner. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Veronique lalu memberi tips ala Parisian. Saat jam makan siang, biasanya warga lokal yang beli makanan di Le Bon Marche akan menikmatinya di taman yang berada di sebelah gedung. Wajib dicoba, katanya dengan semangat. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Veronique lalu memberi tips ala Parisian. "Saat jam makan siang, biasanya warga lokal yang beli makanan di Le Bon Marche akan menikmatinya di taman yang berada di sebelah gedung. Wajib dicoba," katanya dengan semangat. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)