Tahun ini, organisasi World Hijab Day meluncurkan kampanye #FreeinHijab. Kampanye ini bertujuan untuk meluruskan anggapan tentang hijabers yang salah selama ini. Foto: Instagram/WorldHijabDay
Free in Hijab berarti memakai hijab tidak membatasi muslimah dalam meraih mimpi-mimpinya. Untuk itu, organisasi World Hijab day mengajak muslimah dari berbagai negara untuk mengunggah foto dan menceritakan kisah hijabnya. Foto: Instagram/WorldHijabDay
"#FreeInHijab adalah tanda pagar yang sangat dibutuhkan untuk situasi global kita sekarang ini di mana wanita berhijab dilabeli oleh media sebagai tertekan dan terpenjara secara simbol. Melalui tanda pagar ini, wanita didorong untuk menyuarakan suara mereka dalam memakai hijab, diharapkan bisa menghilangkan kesalahpahaman umum. Mungkin pengalaman satu hari ini akan membuat mereka melihat hijab dengan pencahayaan yang berbeda," kata Nazma Khan, pencetus World Hijab Day. Foto: Instagram/WorldHijabDay
Hingga kini, sudah ada 1.800 foto yang tergabung dalam hashtag #FreeinHijab. Melalui foto ini, kita bisa melihat hijabers dari berbagai negara mulai dari Amerika Serikat hingga Indonesia. Foto: Instagram/WorldHijabDay
Kisah yang dibagikan melalui foto Free in Hijab juga menarik. Ada hijabers asal Inggris yang mengaku baru memeluk Islam beberapa tahun tapi senang memakai hijab dan tidak merasa terganggu. Foto: Instagram/WorldHijabDay
Hijabers lain berdarah Palestina-Amerika mengaku berhijab sudah delapan tahun dan selama ini beraktivitas seperti biasa. Ia bekerja atau pergi ke gym seperti warga negara yang lain. Foto: Instagram/WorldHijabDay
Organisasi World Hijab Day juga melakukan survey tentang hijab. Hasil survey itu mendobrak pemikiran bahwa hijab itu menindas atau mengekang hijabers. Foto: Instagram/WorldHijabDay
Melalui polling di Facebook dan Instagram, ada 94% hijabers tidak merasa terpaksa menggunakan kerudung dan 93% mengaku merasa percaya diri memakainya. Foto: Instagram/WorldHijabDay