Foto: Loewe Spring 2026, Energi Baru yang Berdenyut dari Gairah Spanyol

Sebuah lukisan karya Ellsworth Kelly dalam nuansa kuning dan merah menyambut para tamu, menjadi isyarat atas debut penuh sinar dan api dari duo desainer Jack McCollough dan Lazaro Hernandez. Dilansir dari WWD, kata “energi” berulang kali mereka ucapkan saat pratinjau, mencerminkan semangat baru yang mengalir setelah perjalanan panjang bersama label Proenza Schouler yang mereka dirikan.  (Foto: Dok. Loewe)

Sebuah lukisan karya Ellsworth Kelly dalam nuansa kuning dan merah menyambut para tamu, menjadi isyarat atas debut penuh sinar dan api dari duo desainer Jack McCollough dan Lazaro Hernandez. Dilansir dari WWD, kata “energi” berulang kali mereka ucapkan saat pratinjau, mencerminkan semangat baru yang mengalir setelah perjalanan panjang bersama label Proenza Schouler yang mereka dirikan.  (Foto: Dok. Loewe)

Kini, kedua pria asal Amerika Serikat itu menantang diri di bawah payung Loewe, rumah mode asal Madrid, Spanyol, yang sejak lama dikenal akan keahlian tangan (craftsmanship) dan keberanian bereksperimen dalam desain, jejak yang ditinggalkan Jonathan Anderson selama 11 tahun masa kepemimpinanny. (Foto: Dok. Loewe)

Kini, kedua pria asal Amerika Serikat itu menantang diri di bawah payung Loewe, rumah mode asal Madrid, Spanyol, yang sejak lama dikenal akan keahlian tangan (craftsmanship) dan keberanian bereksperimen dalam desain, jejak yang ditinggalkan Jonathan Anderson selama 11 tahun masa kepemimpinanny. (Foto: Dok. Loewe)

Debut McCollough dan Hernandez ini menandai arah baru Loewe: lebih kasual, sporty, dan berapi-api. Pertunjukan dibuka dengan jaket kulit berpotongan mulus menyerupai wetsuit terbuka—sebuah penghormatan pada semangat pantai dan musim panas. (Foto: Dok. Loewe)

Debut McCollough dan Hernandez ini menandai arah baru Loewe: lebih kasual, sporty, dan berapi-api. Pertunjukan dibuka dengan jaket kulit berpotongan mulus menyerupai wetsuit terbuka—sebuah penghormatan pada semangat pantai dan musim panas. (Foto: Dok. Loewe)

Tema laut terasa di seluruh koleksi: mini dress bertekstur handuk, topi visor ganda, serta T-shirt berkerut yang menampilkan permainan struktur dan bahan logam.(Foto: Dok. Loewe)

Tema laut terasa di seluruh koleksi: mini dress bertekstur handuk, topi visor ganda, serta T-shirt berkerut yang menampilkan permainan struktur dan bahan logam.
(Foto: Dok. Loewe)

Mereka juga menampilkan kembali beberapa siluet kunci yang pernah dipopulerkan pendahulunya, seperti jeans dan mantel dari kulit tipis menyerupai bulu, hingga gaun kulit cetak tubuh yang berkesan “scuba-chic”. (Foto: Dok. Loewe)

Mereka juga menampilkan kembali beberapa siluet kunci yang pernah dipopulerkan pendahulunya, seperti jeans dan mantel dari kulit tipis menyerupai bulu, hingga gaun kulit cetak tubuh yang berkesan “scuba-chic”. (Foto: Dok. Loewe)

Sebelum merancang, keduanya menelusuri arsip Loewe, warisan rumah mode yang berdiri sejak 1846 sebagai pengrajin kulit dan pemasok bagi keluarga kerajaan Spanyol. Dari sana, mereka menemukan kekayaan sejarah yang kemudian mereka padukan dengan semangat kontemporer. (Foto: Dok. Loewe)

Sebelum merancang, keduanya menelusuri arsip Loewe, warisan rumah mode yang berdiri sejak 1846 sebagai pengrajin kulit dan pemasok bagi keluarga kerajaan Spanyol. Dari sana, mereka menemukan kekayaan sejarah yang kemudian mereka padukan dengan semangat kontemporer. (Foto: Dok. Loewe)

“Saya rasa yang selama ini kurang dari Loewe adalah elemen budaya Spanyol yang lebih terasa,” ujar Hernandez yang berdarah Kuba itu. “Kami ingin menghadirkan panasnya, sensualitasnya, kulit, tubuh—kebebasan berekspresi yang emosional, liar, dan membara.” (Foto: Dok. Loewe)

“Saya rasa yang selama ini kurang dari Loewe adalah elemen budaya Spanyol yang lebih terasa,” ujar Hernandez yang berdarah Kuba itu. “Kami ingin menghadirkan panasnya, sensualitasnya, kulit, tubuh—kebebasan berekspresi yang emosional, liar, dan membara.” (Foto: Dok. Loewe)

Meski menyalurkan semangat Spanyol, duo ini tetap mempertahankan gaya khas mereka sebagai ikon mode asal New York. “Kami orang Amerika, dan tidak bisa menyembunyikannya,” kata McCollough. “Ada cara berpakaian tertentu yang kami tumbuh bersamanya, dan kami ingin energi itu tetap ada.” (Foto: Dok. Loewe)

Meski menyalurkan semangat Spanyol, duo ini tetap mempertahankan gaya khas mereka sebagai ikon mode asal New York. “Kami orang Amerika, dan tidak bisa menyembunyikannya,” kata McCollough. “Ada cara berpakaian tertentu yang kami tumbuh bersamanya, dan kami ingin energi itu tetap ada.” (Foto: Dok. Loewe)

Elemen preppy khas Amerika pun hadir dalam bentuk rajutan V-neck yang dipelintir, sweater yang menjelma menjadi bra top, hingga kemeja bermotif yang ditumpuk bersama anorak berbentuk gelembung. (Foto: Dok. Loewe)

Elemen preppy khas Amerika pun hadir dalam bentuk rajutan V-neck yang dipelintir, sweater yang menjelma menjadi bra top, hingga kemeja bermotif yang ditumpuk bersama anorak berbentuk gelembung. (Foto: Dok. Loewe)

Aksesori menjadi primadona tersendiri. Tas Amazona dengan satu pegangan yang tampak longgar, sepatu loafers berwarna primer yang mengilap, hingga sepatu kitten heels transparan yang dipadukan dengan kaus kaki mini warna-warni—perpaduan eksentrik yang menyegarkan. (Foto: Dok. Loewe)

Aksesori menjadi primadona tersendiri. Tas Amazona dengan satu pegangan yang tampak longgar, sepatu loafers berwarna primer yang mengilap, hingga sepatu kitten heels transparan yang dipadukan dengan kaus kaki mini warna-warni—perpaduan eksentrik yang menyegarkan. (Foto: Dok. Loewe)