Terinspirasi dari karya terbaru Ade Habibie bertajuk “Bruised but Never Broken,” koleksi ini menghadirkan sinergi kreatif tiga nama besar: Ade Habibie, Danjyo Hiyoji, dan Moneymenwork. Presentasi karya mereka termasuk dalam rangkaian Fashion Nation 2025. (Foto: Dok. Senayan City)
etiganya menyatukan DNA artistik masing-masing dalam satu narasi visual yang kuat, menjadikan CANVAR 2025 bukan sekadar koleksi busana, tetapi juga manifesto ekspresi diri. (Foto: Dok. Senayan City)
“Setiap potongan adalah percakapan antara seni dan identitas,” ujar Ade Habibie dalam keterangan tertulisnya. “Kami ingin menunjukkan bahwa kain bisa menjadi media ekspresi yang sama bertenaganya dengan kanvas.” (Foto: Dok. Senayan City)
Motif abstrak khas Ade Habibie mendominasi koleksi ini, menghadirkan bentuk-bentuk geometris dan sapuan warna yang dinamis. (Foto: Dok. Senayan City)
Moneymen menambahkan elemen streetwear yang kasual namun tegas, sementara Danjyo Hiyoji menyuntikkan energi flamboyan khas Asia melalui siluet dramatis dan permainan proporsi. (Foto: Dok. Senayan City)
Hasilnya adalah tampilan yang berani: oversized blazer dengan blok warna kontras, kemeja asimetris yang memadukan putih dan hitam dengan guratan warna primer, serta celana lebar yang mengalir seolah menyatu dengan gerak tubuh. (Foto: Dok. Senayan City)
Setiap look memancarkan keseimbangan antara ketegasan garis dan kelembutan bentuk, menggambarkan kekuatan yang lahir dari proses penciptaan, luka, dan penyembuhan. (Foto: Dok. Senayan City)
Salah satu tampilan yang bold dan kontras dari koleksi terbaru ini. (Foto: Dok. Senayan City)
Dengan pendekatan yang konseptual sekaligus dapat dikenakan, koleksi ini menjadi simbol bagaimana seni kontemporer dapat hidup di jalanan, di galeri, dan di atas panggung mode. (Foto: Dok. Senayan City)
Kolaborasi lintas disiplin ini menunjukkan bagaimana mode dapat berfungsi sebagai ruang dialog antara perancang busana, seniman, dan masyarakat urban. CANVAR 2025 menegaskan bahwa pakaian bukan hanya lapisan luar tubuh, tetapi juga perpanjangan dari emosi dan pengalaman manusia. (Foto: Dok. Senayan City)