Foto: Koleksi Bottega Veneta Spring 2026, Babak Baru di Tangan Louise Trotter

Koleksi perdana Louise Trotter sebagai direktur kreatif Bottega Veneta naik pentas di Milan Fashion Week baru-baru ini. “Saya menyukai bahwa ‘Bottega’ berarti bengkel, tempat kerja kolektif yang menyatukan tangan dan hati,” ujar Trotter dalam pernyataan resminya. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi perdana Louise Trotter sebagai direktur kreatif Bottega Veneta naik pentas di Milan Fashion Week baru-baru ini. “Saya menyukai bahwa ‘Bottega’ berarti bengkel, tempat kerja kolektif yang menyatukan tangan dan hati,” ujar Trotter dalam pernyataan resminya. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi ini menafsirkan ulang soft functionality yang menjadi DNA Bottega Veneta. Anyaman Intrecciato, simbol keahlian tangan khas rumah mode ini, diolah menjadi benang merah yang menghubungkan seluruh tampilan, dari yang paling eksperimental hingga yang paling kasual. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi ini menafsirkan ulang soft functionality yang menjadi DNA Bottega Veneta. Anyaman Intrecciato, simbol keahlian tangan khas rumah mode ini, diolah menjadi benang merah yang menghubungkan seluruh tampilan, dari yang paling eksperimental hingga yang paling kasual. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Trotter mempersembahkan eksplorasi tekstur yang memikat: jaket dan rok yang berkilau lembut dari serat kaca daur ulang, serta nappa cape berjumbai yang memerlukan waktu pengerjaan hingga 4.000 jam.  “Dalam craftsmanship, para pembuat dan para pemakainya sama pentingnya. Di sanalah tangan dan hati menjadi satu, katanya. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Trotter mempersembahkan eksplorasi tekstur yang memikat: jaket dan rok yang berkilau lembut dari serat kaca daur ulang, serta nappa cape berjumbai yang memerlukan waktu pengerjaan hingga 4.000 jam.  “Dalam craftsmanship, para pembuat dan para pemakainya sama pentingnya. Di sanalah tangan dan hati menjadi satu," katanya. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Setiap potongan menampilkan presisi siluet dan disiplin potongan khas tailoring pria Italia, namun tetap ringan dan luwes untuk musim panas. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Setiap potongan menampilkan presisi siluet dan disiplin potongan khas tailoring pria Italia, namun tetap ringan dan luwes untuk musim panas. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Ragam tekstur menjadi sorotan: tassel, flounce, dan bahan lembut berpadu dalam keseimbangan antara struktur dan gerak. Tas-tas ikonis Bottega Veneta hadir dalam bentuk baru, reinterpretasi yang berani tatpi tetap fungsional. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Ragam tekstur menjadi sorotan: tassel, flounce, dan bahan lembut berpadu dalam keseimbangan antara struktur dan gerak. Tas-tas ikonis Bottega Veneta hadir dalam bentuk baru, reinterpretasi yang berani tatpi tetap fungsional. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Panggung peragaan didesain untuk merefleksikan kejernihan visi kreatif baru Trotter. Kubus kaca Murano karya studio Milan 6:AM menghadirkan efek cahaya beriak, membias dalam warna-warna lembut yang menari di permukaan lantai putih.  (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Panggung peragaan didesain untuk merefleksikan kejernihan visi kreatif baru Trotter. Kubus kaca Murano karya studio Milan 6:AM menghadirkan efek cahaya beriak, membias dalam warna-warna lembut yang menari di permukaan lantai putih.  (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi ini juga memperkenalkan beberapa model baru seperti Squash bag yang empuk dan mudah dipeluk, tasselled clutch untuk malam hari, serta framed tote berbingkai tegas yang memancarkan karakter kuat. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi ini juga memperkenalkan beberapa model baru seperti Squash bag yang empuk dan mudah dipeluk, tasselled clutch untuk malam hari, serta framed tote berbingkai tegas yang memancarkan karakter kuat. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Di langit-langit, instalasi karya seniman Korea Kwangho Lee dari seri Obsession menggantung lembut, merepresentasikan keindahan anyaman tangan yang menjadi inti Bottega Veneta. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Di langit-langit, instalasi karya seniman Korea Kwangho Lee dari seri Obsession menggantung lembut, merepresentasikan keindahan anyaman tangan yang menjadi inti Bottega Veneta. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Sementara itu, nuansa emosional pertunjukan disempurnakan lewat penggabungan dua versi lagu “Wild Is the Wind” — oleh Nina Simone (1966) dan David Bowie (1976). Kedua suara legendaris itu dipadukan menjadi satu duet yang intim, membentuk metafora cinta dan kolaborasi yang juga menjadi roh dari koleksi ini. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Sementara itu, nuansa emosional pertunjukan disempurnakan lewat penggabungan dua versi lagu “Wild Is the Wind” — oleh Nina Simone (1966) dan David Bowie (1976). Kedua suara legendaris itu dipadukan menjadi satu duet yang intim, membentuk metafora cinta dan kolaborasi yang juga menjadi roh dari koleksi ini. 
(Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi perdana Louise Trotter untuk Bottega Veneta bukan sekadar debut, melainkan sebuah pernyataan. Ia mengembalikan makna workshop, tempat di mana keahlian dan emosi melebur dalam wujud busana yang fungsional, elegan, dan penuh perasaan. Di Milan Fashion Week Spring 2026, Bottega Veneta menegaskan satu hal: keindahan sejati lahir dari sentuhan tangan manusia dan kejujuran hati pembuatnya. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

Koleksi perdana Louise Trotter untuk Bottega Veneta bukan sekadar debut, melainkan sebuah pernyataan. Ia mengembalikan makna workshop, tempat di mana keahlian dan emosi melebur dalam wujud busana yang fungsional, elegan, dan penuh perasaan. Di Milan Fashion Week Spring 2026, Bottega Veneta menegaskan satu hal: keindahan sejati lahir dari sentuhan tangan manusia dan kejujuran hati pembuatnya. (Foto: VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)