Sang desainer mengungkapkan inspirasi koleksi terbarunya berangkat dari kompleksitas perempuan dan berbagai sisi gaya mereka: “Feminitas dan kekuatan, presisi dan ketidaksempurnaan. Perpaduan tailoring rapi dengan motif floral naif, manik-manik kecil dengan kulit distressed,” ungkap Tory dalam keterangan resminya. (Foto: Dok. Tory Burch)
Burch menengok ulang ikon-ikon sportswear Amerika, mulai dari polo, trench coat, hingga kemeja garis. Ia memadukannya dengan gaun drop-waist bergaya 1920-an yang romantis. Proporsi tailoring bergeser lebih rendah pada bagian pinggul (tanda kembalinya tren hipster yang sempat populer di era 2000-an) dengan celana hip-slung dan rok kulit. (Foto: Dok. Tory Burch)
Jaket tampil inovatif dengan ritsleting tersembunyi di belakang yang memungkinkan bentuk disesuaikan. Ada pula sentuhan personal berupa blazer ber-piping, terinspirasi dari rancangan sang ayah, Buddy. (Foto: Dok. Tory Burch)
Permainan material menjadi daya tarik utama. Wool refined dan kanvas waxed sporty dipertemukan dengan bahan mewah yang diberi efek usang: lamé berkerut, viscose yang dihancurkan, hingga sutra yang disobek. (Foto: Dok. Tory Burch)
Semua 'ketidaksempurnaan' tersebut dikerjakan secara presisi, ujung kain yang berjumbai dijaga tetap utuh, sementara polo sheer dihiasi manik-manik kecil seolah 'diperbaiki'. (Foto: Dok. Tory Burch)
Koleksi ini memberi porsi besar pada detail. Kardigan dan gaun mesh dirangkai penuh dengan jahitan manik-manik tangan, chiffon sutra dilipat manual, dan viscose dihiasi smocking buatan tangan. Monogram all-over terinspirasi dari bordir antik, masing-masing mewakili anggota tim desain. (Foto: Dok. Tory Burch)
Tas ikonis Lee Radziwill, yang pertama kali diluncurkan pada 2018, hadir lebih ringan dengan detail gagang logam atau taburan manik-manik. Tas bucket Romy tampil dengan kulit distressed, sementara tote crochet dan chain mesh memberi energi santai. (Foto: Dok. Tory Burch)
Inspirasi 1950-an mewarnai deretan pumps rendah dan sandal, dihiasi payet, mutiara, hingga manik pastel bergaya rococo. Kontras muncul lewat pumps kulit distressed dan slingback dengan detail sepatu pria, lengkap dengan rantai logam campuran di bagian vamp. (Foto: Dok. Tory Burch)
Anting dan kalung tampil serasi dengan sepatu, dihiasi mutiara, bunga kaca, serta manik-manik pada rantai berpilin. Cangkang laut diselipkan di balik jaket, pin menghiasi pakaian hingga tas, dan kacamata wrap-around futuristik memberi sentuhan modern. (Foto: Dok. Tory Burch)
Dengan koleksi ini, Tory Burch memperlihatkan bagaimana kontras, antara romantisme dan ketegasan, tradisi dan inovasi, dapat berpadu dalam satu harmoni, membentuk potret perempuan modern yang kaya nuansa. (Foto: Dok. Tory Burch)