Digelar di Orangerie Istana Versailles dalam rangkaian Paris Fashion Week edisi Menswear Spring 2026, peragaan busana wanita dan pria ini menjadi penghormatan emosional terhadap kehidupan masa kecil Jacquemus di Provence, Prancis selatan. Ia memberi judul 'Le Paysan' yang berarti 'Sang Petani'. (Foto: Dok. Jacquemus)
Keluarganya yang sederhana hidup dari bertani wortel, artichoke, dan bayam. Jelang peragaan, seperti dilansir dari WWD, Jacquemus mengenang bagaimana ibunya dengan bangga mengenakan rok buatan tangan bocah delapan tahun saat menjemputnya pulang sekolah. Ia membuatnya dari tirai linen dan tali sepatu Converse. (Foto: Dok. Jacquemus)
Semangat dan mimpi masa kecil itu direka ulang dengan puitis saat seorang anak pirang membuka pertunjukan dengan berlari di atas runway dan membuka pintu besar yang mengantar model-model masuk dari taman istana. (Foto: Dok. Jacquemus)
Koleksi ini menghidupkan narasi 'dari ladang ke runway' dengan deretan busana bernuansa pekerja ladang, celemek, petticoat, kerah fichu, kerudung, hingga plus fours. (Foto: Dok. Jacquemus)
Jacquemus mengolah bahan-bahan sederhana seperti poplin katun dan linen menjadi siluet yang megah: gaun berlapis menyerupai pohon Natal, atasan smock oversized, hingga rok penuh yang menumpuk di bagian depan seperti apron petani. (Foto: Dok. Jacquemus)
Garis busana tetap menawarkan sensualitas musim panas yang khas Jacquemus: gaun chiffon lengan kelelawar, tulle bordir bergaya halter yang melayang lembut di tubuh. Beberapa desain lain tampil minimalis namun memikat, seperti tank dress krim dan hitam dengan aksen apron yang lebih ramping. (Foto: Dok. Jacquemus)
Salah satu jaket kulit bahkan dibentuk menyerupai Calisson, camilan khas Prancis berbahan dasar almond dan buah kering, menunjukkan eksplorasi teknik couture dan pendekatan artistik yang makin dalam. (Foto: Dok. Jacquemus)
Meski pertunjukan terasa lambat karena panjangnya galeri utama Orangerie, mencapai hampir 150 meter, koleksi ini tetap menunjukkan pertumbuhan visi Jacquemus. (Foto: Dok. Jacquemus)
Dalam kondisi ekonomi yang melambat, Jacquemus mengakui tantangan menjaga kemandirian sebagai desainer dengan latar belakang non-elitis di Paris. Ia baru saja menggandeng L’Oréal sebagai mitra minoritas dan berencana membuka butik baru di Miami Design District pada 2026. (Foto: Dok. Jacquemus)
“Banyak yang mengira Jacquemus itu sudah mapan dan ada di mana-mana. Tapi sebenarnya, ini perjuangan setiap hari. Saya tidak pernah benar-benar beristirahat,” ungkapnya. Dan memang, seperti profesi bertani yang menuntut harapan di setiap musim tanam, mode pun menuntut keyakinan yang sama. Dengan ‘Le Paysan', Jacquemus menegaskan bahwa akar tak hanya perlu dirawat tapi bisa menjadi kekuatan artistik yang menyentuh dan relevan. (Foto: Dok. Jacquemus)