Max Mara menggelar peragaan koleksi Resort 2026 di La Reggia, Caserta, Italia. Di istana berarsitektur Barok yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO itu, muncul koleksi yang memadukan kemewahan masa lalu dengan semangat perempuan modern. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Mengambil inspirasi era 1950-an ketika fotografer Ruth Orkin mengabadikan momen ikonis “American Girl in Italy”, Max Mara menghadirkan siluet yang mencerminkan kepercayaan diri, sensualitas, dan sprezzatura, atau gaya tanpa usaha yang mencolok. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Direktur Kreatif Max Mara Ian Griffiths menjadikan sinema Italia pasca-perang, terutama film Riso Amaro (1949) yang dibintangi Silvana Mangano, sebagai sumber rujukan utama. Melalui koleksi ini, ia merayakan filosofi bella figura, yang menekankan pentingnya penampilan elegan tapi tetap kuat dan berkarakter. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Garis desain koleksi ini terlihat dari siluet yang meminjam gaya dandy Napoli dan bintang film layar perak: celana pendek dengan lipatan, kerah potret yang dramatis, hingga gaun bertabur kristal yang menyapu anak tangga marmer dengan anggun. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Kejutan datang dari kolaborasi Max Mara dengan E. Marinella, rumah mode asal Napoli yang terkenal dengan produksi dasinya sejak 1914. Motif cravat arsip tahun 1951 kembali dihidupkan dalam bentuk piyama sutra, rok berumbai, hingga kemeja tajam. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Kolaborasi tersebut lantas membawa sentuhan maskulin ke dalam busana perempuan dengan elegansi khas Italia Selatan. Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images
Peragaan ini turut merayakan dekade peluncuran tas Whitney. Awalnya dirancang untuk memperingati pembukaan Whitney Museum of American Art di New York, kembali hadir dalam berbagai ukuran dan bahan baru. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Versi anyaman raffia menjadi sorotan, menawarkan kesan musim panas yang ringan namun tetap berkelas. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
Disaksikan langsung oleh Gwyneth Paltrow, pertunjukan ini menghadirkan momen sinematik yang menyatukan masa lalu dan masa depan gaya Italia. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)
i tengah kemegahan arsitektur La Reggia dan panorama taman kerajaan, Max Mara berhasil mentransformasikan semangat feminin era 1950-an ke dalam bahasa busana yang relevan bagi perempuan masa kini. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)