Presentasi koleksi terbaru Aigner mengisi agenda Milan Fashion Week Spring-Summer 2024. Peragaan ini terasa spesial karena jenama asal Munich, Jerman, itu pertama kalinya hadir lagi di Milan Fashion Week sejak 2019 akibat terdampak pandemi. (Foto: Dok. Aigner)
Aigner di bawah arahan direktur kreatifnya, Christian Beck, menyuguhkan 35 looks atau tampilan busana. Kali ini, desainer yang juga berdarah Jerman itu terinspirasi oleh motif floral 'Honeysuckle' karya seniman dan desainer tekstil Inggris William Morris (1834-1896). Seperti terlihat di look pertama ini. (Foto: Dok. Aigner)
Tas yang merupakan salah satu item fashion terlaris Aigner pun mendapat wajah baru. Salah satunya tas Cybill yang kini dipermanis dengan corak bunga-bunga ‘Honeysuckle’. (Foto: Dok. Aigner)
Di catwalk, tas tersebut menyempurnakan gaya model yang bersolek dengan busana bermotif senada. Koleksi ready to wear tetap digarap secara serius oleh Christian meski produksinya tidak seintens aksesori. (Foto: Dok. Aigner)
Masih di jajaran tas klasik Aigner, yakni Nova Bag Honeysuckle. Edisi khusus ini terinspirasi dari model vintage yang tersimpan dalam arsip Aigner. (Foto: Dok. Aigner)
Bahasa desainnya yang ringkas dan potongan yang minimalis sangat kontras dengan motif bunga yang ekspresif. Statement handle berbentuk tapal kuda khas Aigner menghadirkan twist yang unik. Tas tersebut tersedia dalam material jacquard yang diproduksi di pabrik kecil Italia. (Foto: Dok. Aigner)
Di luar tas dan busana, sepatu juga menjadi primadona di presentasi busana yang turut dihadiri model ternama Alessandra Ambrosio itu. Muncul varian boots kulit dengan hak yang dihiasi logo 'A' Aigner. (Foto: Dok. Aigner)
Di situsnya, Aigner, yang di Indonesia berada di bawah naungan Trans Fashion, mengklaim bahwa material kulit yang digunakan sudah bersertifikasi 'ramah lingkungan'. Produk yang berkeberlanjutan (sustainable) mulai diprioritaskan Aigner sejak beberapa tahun terakhir. (Foto: Dok. Aigner)
Pada April 2022, jenama yang didirikan oleh Etienne Aigner sekitar 58 tahun lalu itu terdaftar sebagai anggota Leather Working Group (LWG). Organisasi nirlaba tersebut mengawasi gerak-gerik perusahaan agar sesuai koridor pengolahan produk kulit secara bertanggung jawab.
(Foto: Dok. Aigner)