Perhelatan MET Gala 2023 menandai pembukaan pameran ‘Karl Lagerfeld: A Line of Beauty’ di Costume Institute, Metropolitan Museum of Art (The Met), New York City, AS. Berlangsung selama dua bulan ke depan, pameran ini menampilkan busana-busana yang pernah dirancang oleh Karl semasa hidupnya sebagai desainer dengan karier yang membentang selama enam dekade. (Foto: Masato Onoda/WWD via Getty Images)
Dilansir dari The New York Times, koleksi tersebut mencakup karya-karya lawas Karl dari era 1950-an. Mulai dari saat ia bekerja sebagai asisten Pierre Balmain setelah memenangkan sebuah kompetisi desain bergengsi di Paris, lalu menjadi desainer Jean Patou, kemudian Fendi, Chloe, Chanel, sampai membuat labelnya sendiri. (Foto: Masato Onoda/WWD via Getty Images)
Andrew Bolton, pemimpin kurator Costume Institute, menyeleksi hampir 10.000 karya Karl. Dari proses pengkurasian tersebut, terpilihlah 155 busana untuk dipajang. (Foto: Masato Onoda/WWD via Getty Images)
Ruang pamer terbagi menjadi beberapa tema yang masing-masing mewakili konsep dualitas yang saling bertentangan khas Karl. Salah satunya ada ‘Masculine Line/Feminine Line’ and ‘Romantic Line/Military Line’. Sebagai pelengkap, video sketsa yang dibuat khusus oleh Loic Prigent, YouTuber di serial dokumenter ‘Sagne Chanel’ ikut diproyeksikan. (Foto: TIMOTHY A. CLARY/AFP via Getty Images)
Karl Lagerfeld pernah mengatakan bahwa pakaian seharusnya tidak berada di museum dan sangat membenci konsep retrospeksi. “Maka saya menyebutnya sebagai sebuah essai,” kata Andrew yang menggambarkan pameran ini sebagai sebuah cerita kejeniusan Karl sebagai desainer yang tergambar lewat karyanya, alih-alih deretan pajangan busana lama. (Foto: Arturo Holmes/MG23/Getty Images for The Met Museum/Vogue)
‘Karl Lagerfeld: A Line of Beauty’ turut melibatkan arsitek Jepang Tadao Ando, salah satu kolega Karl, untuk mendesain instalasinya. Tadao pernah mendesain rumah Karl, tapi tidak pernah dibangun. (Foto: Arturo Holmes/MG23/Getty Images for The Met Museum/Vogue)
Selain karya Karl, memorabilia milik Karl turut dipamerkan. Tanpa terkecuali kemeja putih berkerah tinggi yang menjadi bagian dari gaya ikonisnya. Kabarnya, Karl sampai memiliki 1.000 kemeja putih yang dipesan khusus di Hilditch & Key di London, Inggris. (Foto: TIMOTHY A. CLARY/AFP via Getty Images)
Pameran yang disponsori Fendi dan Chanel ini turut menyertakaan meja penuh buku versi tiruan. Aslinya, meja tersebut sempat jebol karena buku yang menumpuk di atasnya. Hobi membaca, Karl yang juga dikenal sebagai fotografer dan sejarahwan sempat mengoleksi 300.000 buku sampai akhir hayatnya. Ia meninggal pada 2019 karena kanker pankreas. (Foto: Michael Loccisano/Getty Images)
Karl menjadi desainer ketiga yang karyanya dirayakan secara individual di The MET, setelah Alexander McQueen (2011) dan Rei Kawakubo (2017). Sosok Karl memang tak lepas dari sejumlah kontroversi, tapi karyanya akan tetap selalu dikenang dan menginspirasi generasi penerus. (Foto: Masato Onoda/WWD via Getty Images)