Muhammad Ridho Jufri, CEO Wearing Klamby mengungkapkan inspirasi koleksi tahun ini menghadirkan sentuhan budaya khas Palembang dan Dubai. "Koleksinya menggabungkan Sriwijaya dengan Dubai. Jadi ditarik dari Timur Tengah dan kerajaan Sriwijaya inspirasi patternnya dari situ," ungkap Muhammad Ridho Jufri saat ditemui Wolipop di The Darmawangsa Jakarta, Jumat (1/4/2022). Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
Koleksi Mashrabiya Wearing Klamby terdiri dari scarf, dress, tunik dan plisket. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
"Polosan ada gradasi warna dan mengeluarkan koleksi baru. Tahun kemarin pattern kan, tahun ini something new berbeda dari yang lain," jelasnya. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
Nadine Gaus selaku pendiri Wearing Klamby menambahkan soal cerita di balik koleksi Mashrabiya yang mengusung inspirasi Palembang, Sriwijaya dan Dubai. Inspirasi datang setelah dia datang ke Dubai Expo. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
"Kemarin kita dapat tawaran di Dubai Expo, terus mau nggak mau temanya jadi Middle East. Akhirnya kita mengkawinkan antara Middle East dan Palembang. Begitu tahu historynya bagaimana ternyata Palembang termasuk jalur sutra perdagangan zaman dulu, jadi banyak akulturasi budaya. Itu yang kita gali lebih dalam," tuturnya. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
Nadine menjelaskan lebih lanjut detail koleksi Lebaran 2022 Wearing Klamby. Dia mengatakan perbedaan dari tahun lalu, untuk koleksi 2022 tidak terlalu banyak celana yang dirilis dan baju yang hadir lebih loose atau longgar. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
Koleksi Mashrabiya ini hadir dengan menggunakan berbagam bahan. "Mulai dari polyester pun masih ada karena kita printing. Terbaru ini kita pakai chiffon silk bahannya susah ditemukan sekarang very challenging karena harganya naik terus. Bahan satin masih ada, katun juga ada," lanjutnya. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom
Harga koleksi khusus Wearing Klamby dibanderol untuk dress Rp 900 ribu, dress dengan detail payet Rp 1,5-2 juta. Ridho menegaskan koleksi kali ini dijual dalam edisi terbatas. Foto: Grandyos Zafna/Detikcom