Mengenang Bjorn Andresen 'The Most Beautiful Boy' yang Meninggal di Usia 70

Bjorn Andresen menghembuskan napas terakhir di usia 70 tahun. Dilansir The Guardian, kabar kepergian Bjorn telah dikonfirmasi oleh sang putri kepada pers Swedia juga sutradara film dokumenter tentang hidupnya, Kristina Lindström dan Kristian Petri. Foto: Dok. Twitter

Bjorn Andresen menghembuskan napas terakhir di usia 70 tahun. Dilansir The Guardian, kabar kepergian Bjorn telah dikonfirmasi oleh sang putri kepada pers Swedia juga sutradara film dokumenter tentang hidupnya, Kristina Lindström dan Kristian Petri. 
Foto: Dok. Twitter

Berita ini mengguncang dunia perfilman sekaligus membangkitkan kembali kenangan akan kecantikan Bjorn saat muda yang pernah ditangkap sutradara Luchino Visconti dalam film Death in Venice. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Berita ini mengguncang dunia perfilman sekaligus membangkitkan kembali kenangan akan kecantikan Bjorn saat muda yang pernah ditangkap sutradara Luchino Visconti dalam film 'Death in Venice'. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Björn Andrésen berperan sebagai Tadzio dalam Death in Venice rilis 1 Maret 1971. Dalam pemutaran perdana, Luchino Visconti menyebut Björn sebagai pemuda tertampan di dunia yang melekat padanya sampai sekarang. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Björn Andrésen berperan sebagai Tadzio dalam 'Death in Venice' rilis 1 Maret 1971. Dalam pemutaran perdana, Luchino Visconti menyebut Björn sebagai 'pemuda tertampan di dunia' yang melekat padanya sampai sekarang. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Sejak saat itu, ia tiba-tiba menjadi terkenal secara internasional dalam semalam. Sayangnya, sepanjang hidup Bjorn secara terbuka bicara tentang dampak negatif ketenarannya dan bagaimana ia diidolakan hanya karena kecantikannya setelah tampil dalam film tersebut. Pengalaman syuting film itu disebut menjerumuskan Bjorn ke dalam depresi yang kemudian membawanya pada kecanduan. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Sejak saat itu, ia tiba-tiba menjadi terkenal secara internasional dalam semalam. Sayangnya, sepanjang hidup Bjorn secara terbuka bicara tentang dampak negatif ketenarannya dan bagaimana ia diidolakan hanya karena kecantikannya setelah tampil dalam film tersebut. Pengalaman syuting film itu disebut menjerumuskan Bjorn ke dalam depresi yang kemudian membawanya pada kecanduan. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Dalam film dokumenter tentang hidupnya terungkap bahwa pada malam pemutaran perdana ia beralih ke alkohol untuk meredakan kesepian. Kebiasaan itu kembali terulang ketika Bjorn tur ke Jepang di mana ia didorong untuk menggunakan narkoba sebelum tampil di hadapan penonton lokal. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Dalam film dokumenter tentang hidupnya terungkap bahwa pada malam pemutaran perdana ia beralih ke alkohol untuk meredakan kesepian. Kebiasaan itu kembali terulang ketika Bjorn tur ke Jepang di mana ia didorong untuk menggunakan narkoba sebelum tampil di hadapan penonton lokal. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Di Jepang sendiri, Bjorn menjadi ikon budaya pop pada masanya. Di sana, ia pernah merekam lagu dan tampil dalam iklan sebagai model. Pesona tampannya bahkan menginspirasi para pembuat film, seniman manga, dan anime sampai sekarang. Foto: Twitter

Di Jepang sendiri, Bjorn menjadi ikon budaya pop pada masanya. Di sana, ia pernah merekam lagu dan tampil dalam iklan sebagai model. Pesona tampannya bahkan menginspirasi para pembuat film, seniman manga, dan anime sampai sekarang. Foto: Twitter

Terungkap pula bahwa masa kecilnya diwarnai tragedi karena Bjorn tumbuh tanpa ayah dan ibunya bunuh diri ketika ia baru berusia sepuluh tahun. Bjorn kemudian dibesarkan oleh kakek-nenek dari pihak ibu di mana ia belajar musik di Sekolah Adolf Fredrik dan menunjukkan bakat bermain piano. Foto: Twitter

Terungkap pula bahwa masa kecilnya diwarnai tragedi karena Bjorn tumbuh tanpa ayah dan ibunya bunuh diri ketika ia baru berusia sepuluh tahun. Bjorn kemudian dibesarkan oleh kakek-nenek dari pihak ibu di mana ia belajar musik di Sekolah Adolf Fredrik dan menunjukkan bakat bermain piano. Foto: Twitter

Setelah Death in Venice, Bjorn Andresen sempat bermain dalam beberapa film, seperti A Swedish Love Story (En kärlekshistoria). Ia sering bekerja di berbagai produksi Swedia dan Jepang, termasuk Midsommar (2019) dan Smugglarkungen (1985). Foto: Twitter

Setelah 'Death in Venice', Bjorn Andresen sempat bermain dalam beberapa film, seperti A Swedish Love Story (En kärlekshistoria). Ia sering bekerja di berbagai produksi Swedia dan Jepang, termasuk Midsommar (2019) dan Smugglarkungen (1985). Foto: Twitter

Begini penampilan Bjorn di tahun-tahun terakhir hidupnya. Bjorn Andrésen menikah dengan Susanna Román dan memiliki dua anak, Robine dan Elvin. Sayangnya tragedi kembali terjadi ketika putranya yang masih bayi meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak pada usia sembilan bulan. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE

Begini penampilan Bjorn di tahun-tahun terakhir hidupnya.

Bjorn Andrésen menikah dengan Susanna Román dan memiliki dua anak, Robine dan Elvin. Sayangnya tragedi kembali terjadi ketika putranya yang masih bayi meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak pada usia sembilan bulan. Foto: Gamma-Rapho via Getty Images/Gilbert TOURTE