Feby Haniv aktif sebagai desainer sekitar 10 tahun lalu. Ia merupakan putri dari Eks Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Mohamad Haniv (HNV) yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. (Foto: YouTube/Plaza Indonesia)
Dalam temuan KPK, uang hasil korupsi tersebut dipakai untuk menyokong bisnis mode Feby, termasuk peragaan busananya. Pada 19 Mei 2016, Feby menggelar fashion show di Glass House, Ritz-Carlton Pacific Place. (Foto: Dok. Tim Muara Bagdja)
Di perhelatan tersebut, ia memperkenalkan lini busana pria F.H. Pour Homme by Feby Haniv. Sebelumnya, ia berkiprah sebagai desainer busana wanita. (Foto: Dok. Tim Muara Bagdja)
Feby kembali mempertegas eksistensinya sebagai desainer busana pria di Plaza Indonesia Men's Fashion Week (PIMFW) 2016. Tampil pada hari pertama PIMFW, karyanya masih bisa disaksikan di YouTube Plaza Indonesia. (Foto: YouTube/Plaza Indonesia)
Dikabarkan detiknews, Haniv sempat mengirim email ke Yul Dirga selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing 3 pada 5 Desember 2016. Isinya, Haniv meminta bantuan Yul Dirga (mantan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga Kanwil Jakarta Khusus) untuk mencarikan sponsor untuk fashion show anaknya. (Foto: YouTube/Plaza Indonesia)
Feby kemudian menerima kiriman uang dalam jumlah besar. Namun, tak disebut uang digunakan untuk mempersiapkan peragaan busana yang mana. Pada akhir September 2017, Feby kembali memamerkan karyanya di PIMFW 2017. (Foto: YouTube/Plaza Indonesia)
"Bahwa seluruh penerimaan gratifikasi berupa sponsorship pelaksanaan fashion show FH Pour Homme by Feby Haniv adalah sebesar Rp 804 juta di mana perusahaan-perusahaan tersebut menyatakan tidak mendapatkan keuntungan atas pemberian uang sponsorship untuk kegiatan fashion show," ujar Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025). (Foto: YouTube/Plaza Indonesia)