Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol terkena amuk massa yang marah karena lambannya pemerintah memberikan bantuan pada korban banjir. Valencia menjadi wilayah Spanyol terparah terkena bencana banjir bandang. Lebih dari 200 orang tewas dalam peristiwa banjir tersebut. Foto: AP/Carlos Luján
Dari ratusan korban tewas, 70 di antaranya dari kota Paiporta, yang berada di wilayah timur Valencia. Valencia menjadi wilayah terparah terkena bencana banjir tersebut. Dan lebih dari 200 orang tewas dalam peristiwa banjir bandang di Valencia. Dari ratusan korban tewas, 70 di antaranya dari kota Paiporta, yang berada di wilayah timur Valencia. Foto: (REUTERS/Eva Manez)
Kedatangan Raja dan Ratu Spanyol ini bukannya disambut positif malah memicu amarah korban banjir. Seperti dikutip dari Sky News, Ratu Letizia dan Raja Felipe VI disambut lemparan lumpur, batu, tongkat dan sampah dari ratusan orang yang menjadi korban banjir di Paiporta, Valencia. Foto: (REUTERS/Eva Manez)
Dari video yang viral, Raja dan Ratu Spanyol terlihat terkena lemparan lumpur dari para korban banjir. Pakaian Raja Felipe VI dan Ratu Letizia tampak kotor oleh lumpur. Foto: (AP Photo/David Melero)
Menurut laporan, pihak keamanan berusaha membawa keluarga kerajaan ke tempat aman, tetapi Raja Felipe VI ditemani Ratu Letizia bersikeras untuk tetap tinggal dan terus berbicara dengan korban banjir yang ingin mengobrol dengan mereka. Foto: REUTERS/Eva Manez
Raja Felipe VI dan Ratu Letizia kemudian terlihat menghibur para korban. Associated Press melaporkan bahwa Ratu Letizia terlihat menangis setelah bertemu dengan seorang wanita yang menjadi korban banjir. Foto: Dok. Instagram Spanish Royal
Setelah insiden pelemparan lumpur ini, Kerajaan Spanyol merilis pernyataan. Mereka mengumumkan kunjungan Raja Felipe VI dan Ratu Letizia ke Chiva, kota lain yang terkena dampak banjir, telah dibatalkan. Foto: REUTERS/Eva Manez
Namun dalam sebuah video yang diposting di akun Instagram keluarga kerajaan, Raja Felipe VI mengatakan bahwa dia memahami "kemarahan dan frustrasi" para korban banjir pada mereka. Foto: REUTERS/Eva Manez