Anna Delvey, sang sosialita palsu New York mencuri perhatian dengan kiprah kariernya yang melejit, meski menjadi tahanan rumah. Meski masih terikat oleh gelang monitor elektronik yang membatasi pergerakannya, Delvey justru semakin aktif di dunia fashion hingga hiburan. Foto: dok. Instagram @theannadelvey
Wanita 33 tahun itu awalnya dikenal sebagai sosok yang menipu bank, hotel, dan sejumlah elite sosial di New York dengan berpura-pura menjadi pewaris kaya asal Jerman. Pada 2017, Delvey ditangkap dan akhirnya dijatuhi hukuman empat hingga dua belas tahun penjara. Foto: dok. Instagram @theannadelvey
Namun, karena kelakuan baik, dia dibebaskan lebih awal pada Februari 2021, meskipun statusnya sebagai tahanan belum sepenuhnya berakhir. Tak lama setelah kebebasannya, dia ditahan kembali oleh pihak imigrasi Amerika Serikat (ICE) karena pelanggaran visa, yang membuatnya harus menjalani tahanan rumah. Foto: Getty Images
Meski berada dalam status tahanan rumah, Delvey tidak tinggal diam. Dengan gelang monitor elektronik di pergelangan kakinya, Delvey tampil sebagai model dalam pagelaran busana untuk desainer pendatang baru, SHAO di New York Fashion Week. Dalam kesempatan itu, Delvey tidak hanya berjalan di atas panggung, tetapi juga bertindak sebagai produser acara tersebut. Foto: dok. Instagram @theannadelvey
Sebelumnya, pada 2022, ia sempat menggelar fashion show dari apartemennya karena larangan untuk meninggalkan rumah oleh pihak berwenang. Foto: Getty Images
Delvey juga berhasil menembus dunia hiburan. Salah satu langkahnya yang paling menimbulkan perdebatan adalah keterlibatannya dalam reality show populer, Dancing with The Stars. Meskipun tampil sebagai tahanan rumah, Delvey diizinkan untuk keluar rumah secara terbatas demi berpartisipasi dalam acara tersebut. Foto: dok. Instagram Dancing with The Stars
Di episode dua, Delvey dieliminasi dari reality show menari tersebut. Keputusan produser untuk mengundang sosok kontroversial seperti Delvey tak lepas dari kritik. Foto: dok. Instagram @theannadelvey
Banyak pihak yang mempertanyakan etika dari menampilkan seorang mantan narapidana penipuan di acara hiburan utama. Mereka khawatir hal ini memberi pesan yang salah, bahwa seseorang yang terlibat dalam kejahatan besar bisa dengan mudah diterima kembali di tengah sorotan publik tanpa mempertanggungjawabkan sepenuhnya perbuatannya. Foto: Getty Images