Untuk pertama kalinya, Indonesia akan mengirimkan wakil ke ajang kecantikan Miss Cosmo. Ketut Permata Juliastrid atau Tata adalah Puteri Pariwisata 2024 yang dikirim untuk mengharumkan nama bangsa. Miss Cosmo 2024 akan digelar di Vietnam pada 12 September - 7 Oktober 2024. Tata sudah melakukan berbagai persiapan. Foto: Pradita Utama
Dalam konferensi pers, Wanita asal Bali tersebut mengaku mendapat kepercayaan diri dari Harasta Haifa Zahra yang sukses jadi Miss Supranational 2024. Dikatakan jika kemenangannya menginspirasi Tata untuk jadi diri sendiri. Foto: Pradita Utama
Selain mengasah Brain, Beauty, dan Behaviour, Tata juga telah berlatih bakat yang akan ditampilkan. Mahasiswa Institut Desain dan Bisnis Bali jurusan Fashion Desain tersebut nantinya akan menyanyi, menari, bahkan bermain biola. "Harasta membuat standar yang sangat tinggi jadi nanti ada alat musik, ada dance, ada vokal, semoga tidak terbanting dengan Harasta," Foto: Pradita Utama
Mengenai kontes Miss Cosmo 2024, wanita 21 tahun tersebut menyadari bahwa belum banyak orang yang kenal. Ia pun memastikan bahwa ajang tersebut sudah disiapkan secara serius sejak awal. Foto: Pradita Utama
Permata Juliastrid percaya diri bahwa kontes itu bisa memberikan sesuatu yang baru selagi mengusung 'New Era Beauty'. "Terima kasih sudah menunjuk aku jadi bagian new era beauty di mana kecantikan bisa disebarluaskan, memberikan dampak, dan semoga aku bisa melakukan itu dengan atau tanpa mahkota untuk menyebarkannya di Indonesia," katanya. Foto: Pradita Utama
Dalam konferensi pers, Tata memberikan cuplikan penampilannya yang akan membawakan kostum bertema, “The Endless Stream of Saraswati Goddess”, Tata merepresentasikan Dewi Saraswati yang dikenal sebagai simbol dari pendidikan. Foto: Pradita Utama
“Dewi Saraswati adalah dewi pengetahuan dalam agama Hindu Bali semoga saya bisa memancarkan energi dan aura dari Dewi Saraswati,” ujar Tata Juliastrid yang berasal dari Bali. Foto: Pradita Utama
Sang desainer menjelaskan bahwa ia bersama Tata yang kuliah di jurusan Fashion Desain memilih tema pentingnya pendidikan dan keberlangsungan. “Bersama Tata, kami mengangkat keagungan Dewi Saraswati yang keberadaannya punya nilai universal, mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan. Dan relate dengan Tata yang fokus pada masalah sustainable, ada atribut Genitri yang bermakna selalu berkesinambungan, tidak ada ujung tidak ada akhir,” jelas Inggi. Foto: Pradita Utama