Jennifer Pamplona, seorang model dan influencer asal Sao Paulo, Brasil menjadi contoh nyata dari dampak buruk obsesi terhadap operasi plastik. Jennifer yang terobsesi mirip Kim Kardashian rela melakukan prosedur kecantikan ekstrem yang akhirnya membuatnya menyesal. Foto: dok. Instagram
Pada usia 31 tahun, Jennifer telah menjalani lebih dari 30 prosedur bedah yang ia lakukan sejak remaja. Obsesi ini dimulai dari keinginan sederhana untuk memperbaiki penampilan, tetapi berubah menjadi kecanduan. Foto: dok. Instagram
Prosedur demi prosedur dijalani tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Dari pembesaran bokong hingga operasi wajah, Jennifer tidak pernah merasa cukup dengan apa yang ia miliki. Foto: dok. Instagram
Salah satu prosedur yang paling berdampak negatif pada kesehatannya adalah penggunaan Polymethyl-methacrylate (PMMA), sebuah zat yang digunakan untuk filler dermal dan augmentasi bokong. Meskipun populer di kalangan mereka yang mencari hasil instan, penggunaan PMMA membawa risiko besar, termasuk peradangan, perubahan warna kulit, dan potensi komplikasi serius lainnya. Foto: Dok. Instagram
Pada Jennifer, zat ini bahkan menyebabkan kerusakan yang begitu parah hingga mengancam kesehatan reproduksinya. “Impian saya untuk menjadi seorang ibu hancur akibat komplikasi yang disebabkan oleh PMMA," katanya dengan penuh penyesalan. Foto: dok. Instagram
“Rasa sakit ini tak terlukiskan, dan kenyataan bahwa saya tidak bisa menciptakan kehidupan adalah sesuatu yang tak pernah saya bayangkan,” tambahnya. Foto: dok. Instagram
Jennifer kini berada dalam masa pemulihan psikologinya. Ia juga didiagnosis dengan gangguan dismorfia tubuh pada tahun 2022. Gangguan ini membuatnya terperangkap dalam siklus operasi yang tidak pernah berakhir, di mana ia selalu merasa tidak puas dengan hasil yang diperoleh. Foto: dok. Instagram