Perang Dunia II pecah pada 1939 ketika Elizabeth, yang kala itu bergelar putri, masih berusia 13 tahun. Ibu Elizabeth yang bergelar ratu consort dianjurkan untuk mengungsi ke Kanada bersama anak-anak setelah Istana Buckingham dibombardir berulang kali. Namun, ia menolak dan bersikeras untuk tetap berada di Inggris mendampingi suaminya, Raja George VI. Foto: Getty Images/Topical Press Agency
Krisis kemanusiaan di Inggris selama PD II ternyata menggugah hati Putri Elizabeth untuk membela negaranya. Ia lantas memutuskan bergabung dengan tentara Inggris pada 1944 saat berusia 18 tahun. (Foto: Corbis via Getty Images/Hulton Deutsch)
Niat tersebut awalnya sempat tak mendapat restu dari Raja George. Ia takut putrinya terluka mengingat situasi peperangan yang masih memanas. Pada akhirnya, Raja George mengizinkan Lilibet, panggilan masa kecil Elizabeth, masuk tentara. Seperti dikabarkan Time, ia juga memastikan putrinya tidak diberi perlakuan khusus selama bertugas. (Foto: Mirrorpix via Getty Images/Mirrorpix)
Putri Elizabeth mengawali pengabdiannya sebagai subaltern, sebutan untuk pangkat terendah di Auxiliary Territorial Service (ATS). Di situ, ia dilatih sebagai mekanik jip perang dan sopir truk medis. (Foto: PA Images via Getty Images/PA Images)
Mechanical Transport Training Section adalah divisi Putri Elizabeth bertugas selama mengabdi untuk Women's Auxiliary Territorial Service. Dengan nomor registrasi 230873, ia mendapat penempatan di Camberley, Surrey. (Foto: Getty Images/Keystone)
Tugasnya jauh dari kesan glamor. Namun, Putri Elizabeth ternyata sangat suka berkotor-kotoran saat memperbaiki mobil. "Salah satu hal yang paling disenanginya adalah mengotori kukunya dan meninggalkan noda di tangannya," tulis sebuah majalah pada 1947 seperti dikutip Insider. (Foto: CENTRAL PRESS/AFP via Getty Image)
Walau berstatus anak raja, Elizabeth tetap menjalankan tugas sesuai perintah atasannya. Namun majalah Life pada 1945 mengabarkan, ia jarang tidur di tenda tapi memilih pulang ke Kastil Windsor. (Foto: Central Press/Hulton Archive/Getty Images)
Walau Putri Elizabeth tidak terjun langsung ke medan perang, menjadi sukarelawan ATS bukan tanpa risiko. Menurut BBC, dari 210.308 wanita mengabdi, sebanyak 355 di antaranya meninggal. (Foto: PA Images via Getty Images/PA Images)
Menjelang akhir tugasnya, pangkat Elizabeth naik menjadi junior commander menurut Royal Collection Trust. Sejarah mencatat, ia masih satu-satunya perempuan anggota Kerajaan Inggris yang mengabdi di kemiliteran. Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022) di Balmoral, Skotlandia, setelah sebelumnya kondisi kesehatannya menurun drastis. (Foto: Mirrorpix via Getty Images/Mirrorpix)