Ini Sosok Sosialita Palsu yang Diangkat dalam Serial Netflix 'Inventing Anna'

Anna Sorokin jadi pemberitaan setelah kedoknya sebagai sosiliata palsu terbongkar. Karena aksinya, wanita asal Jerman itu sampai menjadi tahanan penjara. Kini kisahnya diangkat dalam drama Netflix terbaru berjudul Inventing Anna. Foto: Instagram @theannadelvey

Anna Sorokin jadi pemberitaan setelah kedoknya sebagai sosiliata palsu terbongkar. Karena aksinya, wanita asal Jerman itu sampai menjadi tahanan penjara. Kini kisahnya diangkat dalam drama Netflix terbaru berjudul Inventing Anna. Foto: Instagram @theannadelvey

Inventing Anna adalah miniseri Netflix yang terinspirasi artikel New York bertajuk Bagaimana Anna Delvey Menipu Orang-orang Pesta New York. Dalam serial tersebut diceritakan bagaimana seorang jurnalis memburu kisah Anna. Sosok Anna diperankan oleh aktris Julia Garner.Foto: Instagram

Inventing Anna adalah miniseri Netflix yang terinspirasi artikel New York bertajuk 'Bagaimana Anna Delvey Menipu Orang-orang Pesta New York'. Dalam serial tersebut diceritakan bagaimana seorang jurnalis memburu kisah Anna. Sosok Anna diperankan oleh aktris Julia Garner.
Foto: Instagram

Anna empat tahun dipenjara setelah meyakinkan publik bahwa dirinya adalah seorang ahli waris Jerman. Bukan hanya itu, ketika berpura-pura jadi sosialita kaya, Anna menipu teman-temannya dengan modus mentraktir liburan. Foto: Instagram

Anna empat tahun dipenjara setelah meyakinkan publik bahwa dirinya adalah seorang ahli waris Jerman. Bukan hanya itu, ketika berpura-pura jadi sosialita kaya, Anna menipu teman-temannya dengan modus mentraktir liburan.
Foto: Instagram

Dilansir dari AFP, wanita yang punya nama samaran Anna Delvey itu pernah menipu total USD 275 ribu atau setara dengan Rp 4 miliar. Ia melancarkan aksinya dengan mendekati orang-orang kaya New York juga menipu hotel hingga bank dengan dokumen palsu. Anna pun pernah menyewa jet pribadi tapi tidak pernah membayar hingga tunggakan sewanya mencapai ratusan juta.Foto: Instagram @theannadelvey

Dilansir dari AFP, wanita yang punya nama samaran Anna Delvey itu pernah menipu total USD 275 ribu atau setara dengan Rp 4 miliar. Ia melancarkan aksinya dengan mendekati orang-orang kaya New York juga menipu hotel hingga bank dengan dokumen palsu. Anna pun pernah menyewa jet pribadi tapi tidak pernah membayar hingga tunggakan sewanya mencapai ratusan juta.
Foto: Instagram @theannadelvey

Wanita 31 tahun tersebut dikatakan mengelabui banyak kaum elite sehingga ia sangat mudah hidup di New York mesti tak punya tempat tinggal tetap. Anna pindah dari satu hotel ke hotel lainnya atau menempati apartemen-apartemen mewah milik teman-teman orang kayanya. Foto: Instagram @theannadelvey

Wanita 31 tahun tersebut dikatakan mengelabui banyak kaum elite sehingga ia sangat mudah hidup di New York mesti tak punya tempat tinggal tetap. Anna pindah dari satu hotel ke hotel lainnya atau menempati apartemen-apartemen mewah milik teman-teman orang kayanya. Foto: Instagram @theannadelvey

Banyak orang yang mencoba untuk menceritakan narasi tentang diriku. Aku memutuskan untuk melakukannya sendiri, tambah Anna.Foto: Instagram @theannadelvey

"Banyak orang yang mencoba untuk menceritakan narasi tentang diriku. Aku memutuskan untuk melakukannya sendiri," tambah Anna.Foto: Instagram @theannadelvey

Ini potretnya ketika menghadiri persidangan.Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP

Ini potretnya ketika menghadiri persidangan.
Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP

Benar saja, keluar dari penjara Anna bisa langsung mengantongi banyak uang dari hasil kerjasamanya dengan Netflix. Media streaming digital itu membayar Anna US$ 320 ribu atau Rp 4,5 miliar untuk mengangkat ceritanya ketika menjadi sosialita gadungan yang diproduseri oleh Shonda Rhimes.Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP

Benar saja, keluar dari penjara Anna bisa langsung mengantongi banyak uang dari hasil kerjasamanya dengan Netflix. Media streaming digital itu membayar Anna US$ 320 ribu atau Rp 4,5 miliar untuk mengangkat ceritanya ketika menjadi sosialita gadungan yang diproduseri oleh Shonda Rhimes.
Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP