Sosok Sosialita Indonesia yang Dituduh Menipu Demi Hidup Mewah di Hong Kong

Sosialita Indonesia Azura Luna Mangunhardjono dilaporkan mantan kekasihnya atas tuduhan penipuan di Hong Kong. Azura memperkenalkan diri kepada korbannya bahwa ia adalah seorang putri Indonesia yang menerima tunjangan $ 150.000 atau Rp 2,1 miliar sebulan, berkeliling dunia hanya melalui jet pribadinya. Wanita berambut panjang ini juga dikenal di kalangan elit dan termasuk salah satu dermawan kaya. Foto: Instagram
Sosialita Indonesia Azura Luna Mangunhardjono dilaporkan mantan kekasihnya atas tuduhan penipuan di Hong Kong. Azura memperkenalkan diri kepada 'korbannya' bahwa ia adalah seorang putri Indonesia yang menerima tunjangan $ 150.000 atau Rp 2,1 miliar sebulan, berkeliling dunia hanya melalui jet pribadinya. Wanita berambut panjang ini juga dikenal di kalangan elit dan termasuk salah satu dermawan kaya. Foto: Instagram
 Azura mengklaim bahwa ia memiliki warisan senilai $ 30 juta atau Rp 422 miliar dari ayahnya yang telah meninggal, termasuk mempunyai kapal pesiar. Azura juga mengaku bahwa keluarganya adalah salah satu dari 10 klan terkaya di Indonesia dan ibunya benar-benar membantu Bill Clinton menjadi presiden Amerika Serikat. Foto: Instagram
 Azura mengklaim bahwa ia memiliki warisan senilai $ 30 juta atau Rp 422 miliar dari ayahnya yang telah meninggal, termasuk mempunyai kapal pesiar. Azura juga mengaku bahwa keluarganya adalah salah satu dari 10 klan terkaya di Indonesia dan ibunya benar-benar membantu Bill Clinton menjadi presiden Amerika Serikat. Foto: Instagram
Wanita berambut panjang ini pernah ditangkap polisi karena kasus penipuan penjualan tas Hermes. Salah seorang warga Los Angeles, Shopie mengaku ditipu oleh Azura setelah ia membeli tas Hermes dan mengirimkan $ 86.000 atau Rp 1,2 miliar. Tapi, ketika Shopie membawa empat tasnya untuk diautentifikasi, dua dinyatakan palsu. Azura kemudian dibebaskan lewat bantuan dua pengacaranya. Foto: Instagram
Wanita berambut panjang ini pernah ditangkap polisi karena kasus penipuan penjualan tas Hermes. Salah seorang warga Los Angeles, Shopie mengaku ditipu oleh Azura setelah ia membeli tas Hermes dan mengirimkan $ 86.000 atau Rp 1,2 miliar. Tapi, ketika Shopie membawa empat tasnya untuk diautentifikasi, dua dinyatakan palsu. Azura kemudian dibebaskan lewat bantuan dua pengacaranya. Foto: Instagram
Mantan kekasih Azura, Robert menceritakan bahwa Azura adalah penipu profesional. Ia pun menggambarkan bagaimana sosok Azura yang diklaim paling berbakat dan kerap berbicara tentang teman-temannya dari Harvard dan Brown. Foto: Instagram
Mantan kekasih Azura, Robert menceritakan bahwa Azura adalah penipu profesional. Ia pun menggambarkan bagaimana sosok Azura yang diklaim paling berbakat dan kerap berbicara tentang teman-temannya dari Harvard dan Brown. Foto: Instagram
Robert telah mengirim Azura hingga $ 150.000 atau Rp 2,1 miliar untuk ayahnya yang sekarat pada akhir 2017. Robert juga mentransfer $ 30.000 atau Rp 422 juta ke Azura untuk apa yang dia sebut sebagai sumbangan amal, yang kemudian Robert mengetahui bahwa uang itu tidak pernah diberikan kepada badan amal. Foto: Instagram
Robert telah mengirim Azura hingga $ 150.000 atau Rp 2,1 miliar untuk ayahnya yang sekarat pada akhir 2017. Robert juga mentransfer $ 30.000 atau Rp 422 juta ke Azura untuk apa yang dia sebut sebagai sumbangan amal, yang kemudian Robert mengetahui bahwa uang itu tidak pernah diberikan kepada badan amal. Foto: Instagram
Sementara itu, menurut temannya Diane, yang telah mengenalnya sejak 2003, Azura pernah tak mengembalikan lukisan yang dipinjamnya untuk acara spesial. Ia pun sering berdalih kartu kreditnya tertinggal di rumah saat harus membayar tagihan restoran. Akhirnya, seorang teman lain memberi tahu Diane bahwa berteman dengan Azura merusak reputasinya, jadi dia memutuskan untuk berhenti berbicara dengan Azura. Foto: Instagram
Sementara itu, menurut temannya Diane, yang telah mengenalnya sejak 2003, Azura pernah tak mengembalikan lukisan yang dipinjamnya untuk acara spesial. Ia pun sering berdalih kartu kreditnya tertinggal di rumah saat harus membayar tagihan restoran. Akhirnya, seorang teman lain memberi tahu Diane bahwa berteman dengan Azura merusak reputasinya, jadi dia memutuskan untuk berhenti berbicara dengan Azura. Foto: Instagram
Menurut South China Morning Post Magazine, sebuah laporan pada Desember 2018 menggambarkan Azura sebagai salah satu seniman penipuan terbesar di Hong Kong. Itu menguatkan dugaan Azura menggunakan latar belakang palsunya untuk meminjam uang dari teman-teman yang ia kenal dan tidak pernah membayar kembali. Ada dua laporan lain atas nama Azura, diajukan hanya beberapa hari setelah yang pertama. Laporan kedua, diposting pada 22 Desember, menuduh Azura menjual cincin berlian palsu dan tidur dengan pembeli laki-laki untuk meyakinkan dia untuk membelinya. Foto: Instagram
Menurut South China Morning Post Magazine, sebuah laporan pada Desember 2018 menggambarkan Azura sebagai salah satu seniman penipuan terbesar di Hong Kong. Itu menguatkan dugaan Azura menggunakan latar belakang palsunya untuk meminjam uang dari teman-teman yang ia kenal dan tidak pernah membayar kembali. Ada dua laporan lain atas nama Azura, diajukan hanya beberapa hari setelah yang pertama. Laporan kedua, diposting pada 22 Desember, menuduh Azura menjual cincin berlian palsu dan tidur dengan pembeli laki-laki untuk meyakinkan dia untuk membelinya. Foto: Instagram
Wanita yang juga dikenal sebagai Alexandra, Ally atau Miss M, dikatakan memiliki akun LinkedIn, menurut SCMP, di mana ia terdaftar telah menyelesaikan gelar sarjana psikologi di Dartmouth, MBA dari Cambridge dan mengejar minat di bidang teknik kedirgantaraan di MIT. Dia dilaporkan bekerja sebagai direktur pelaksana APAC Advisory Group. Namun, setelah diselidiki Azura tidak terdaftar pernah bersekolah di Dartmouth atau MIT Foto: Instagram
Wanita yang juga dikenal sebagai Alexandra, Ally atau Miss M, dikatakan memiliki akun LinkedIn, menurut SCMP, di mana ia terdaftar telah menyelesaikan gelar sarjana psikologi di Dartmouth, MBA dari Cambridge dan mengejar minat di bidang teknik kedirgantaraan di MIT. Dia dilaporkan bekerja sebagai direktur pelaksana "APAC Advisory Group". Namun, setelah diselidiki Azura tidak terdaftar pernah bersekolah di Dartmouth atau MIT Foto: Instagram
Dugaan pelanggaran Azura mencapnya sebagai profesional yang berpengalaman dalam mencuri, memeras dan menipu orang yang tidak menaruh curiga. Ulasan anonim di situs web Scamion.com mengklaim bahwa Azura bukan nama sebenarnya. Nama aslinya adalah Enjang Widhi Palupi, lahir di Kediri, Jawa Timur pada 27 Oktober 1978,” klaim ulasan itu. Foto: Instagram
Dugaan pelanggaran Azura mencapnya sebagai profesional yang berpengalaman dalam mencuri, memeras dan menipu orang yang tidak menaruh curiga. Ulasan anonim di situs web Scamion.com mengklaim bahwa Azura bukan nama sebenarnya. "Nama aslinya adalah Enjang Widhi Palupi, lahir di Kediri, Jawa Timur pada 27 Oktober 1978,” klaim ulasan itu. Foto: Instagram
Klaim ulasan itu juga menjelaskan bahwa Azura berhasil memanipulasi, menipu tidak hanya individu di Hong Kong, tetapi juga di London, Paris, Milan, Singapura, Jakarta, LA dan New York City. Banyak korban Azura memperingatkan masyarakat lain untuk segera menghubungi pihak berwenang setempat setelah mereka bertemu dengannya. Foto: Instagram
Klaim ulasan itu juga menjelaskan bahwa Azura berhasil memanipulasi, menipu tidak hanya individu di Hong Kong, tetapi juga di London, Paris, Milan, Singapura, Jakarta, LA dan New York City. Banyak korban Azura memperingatkan masyarakat lain untuk segera menghubungi pihak berwenang setempat setelah mereka bertemu dengannya. Foto: Instagram